Pasangan suami istri (pasutri) di Kota Magelang, Jawa Tengah, Teguh Imam Santoso dan Ambar Sri Lestari, tergerak untuk menyediakan pengisian tabung oksigen gratis. Pengalaman sempat kesulitan mencari oksigen menjadi latar belakang pasutri tersebut membuka jasa isi tabung oksigen gratis.
Pasutri ini membuka jasa isi ulang tabung oksigen gratis di rumahnya, Jalan Sultan Agung 18, Karet, Jurangombo Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang. Tersedia 6 tabung oksigen ukuran 1,5 meter yang masing-masing berisi 6 meter kubik. Jasa isi tabung oksigen gratis ini dilakukan sejak akhir bulan Juli lalu.
Ambar Sri Lestari menuturkan, latar belakang aksi pengisian tabung oksigen gratis karena pengalaman kesulitan mencari oksigen. Saat itu, asisten rumah tangganya ada tiga yang isoman di rumahnya masing-masing. Kemudian, salah satunya ada yang mengeluhkan sesak napas dan kesulitan mendapatkan oksigen tabung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sebelumnya juga mencari buat pembantu ada yang isoman, pas di rumah ada anak saya dua, ibu saya dan kakak saya semua isoman. Pembantu saya tiga di rumahnya masing-masing, ada yang sesak. Saya nyarikan tabung kecil tiga hari baru dapat," kata Ambar saat ditemui di rumahnya, Kamis (19/8/2021).
Berawal dari itulah, kemudian muncul ide untuk donasi pengisian oksigen gratis bagi warga yang membutuhkan. Kemudian, mencari pinjaman tabung oksigen dan mencari pengisian oksigen dari daerah Solo.
"Mulai dari itu. Alhamdulillah terlaksana," tuturnya.
Semenjak akhir Juli hingga sekarang sudah tak terhitung orang yang datang melakukan pengisian oksigen. Mereka yang datang bukan hanya dari Kota Magelang, namun ada juga berasal dari Kabupaten Magelang, Temanggung, Purworejo dan Boyolali.
"Ini sudah bulan yang lalu. Sudah tiga periode (kali) ini. Awalnya saya tidak paham, ternyata peminatnya banyak bahkan sampai jauh ke sini. Pernah jam 12 malam, saya diketok," imbuh Teguh Imam Santoso.
"Dari Purworejo, Sawangan (Kabupaten Magelang), Klakah (Boyolali) itu ada, terus Borobudur, Secang," kata Teguh.
Teguh menuturkan, aksi sosial yang dilakukan tersebut awalnya hanya diposting di akun Facebook dan status WhatsApp. Kemudian, orang berdatangan dengan membawa tabung oksigen untuk melakukan pengisian. Teguh mengaku hanya melayani pengisian tabung oksigen ukuran kecil.
"Saat Juli tinggi-tingginya COVID-19, pemakaian oksigen banyak. Dengan catatan harus tabung kecil biar semua juga merasakan (kebagian)," ujar Teguh.
Semenjak aksi donasi tersebut dibuka, kata Teguh, hingga sekarang orang yang melakukan pengisian sudah banyak. Bahkan dalam sehari pernah sampai puluhan orang yang datang melakukan pengisian.
"Wah nggak kehitung, saking seringnya. Sekarang ini kebetulan intensitasnya menurun. Saya ambil seminggu yang lalu, sudah menurun karena kebutuhan oksigen semakin menurun, banyak orang yang sembuh, banyak yang sehat, jadi tidak langsung habis," tutur Teguh yang sering terlibat dalam relawan kebencanaan dan sosial itu.
Teguh dan istrinya sangat senang jika orang yang pernah melakukan pengisian oksigen dan mengabarkan kesembuhannya dari COVID-19.
"Banyak yang sembuh daripada yang gagal, semuanya sembuh. Saya senang bisa terbantu. Bahkan mau ngasih uang tidak saya terima. Saya niat menggratiskan, saya niat membantu, jangan salah paham, jangan salah terima. Saya cuma punya niat itu," imbuhnya.
(rih/mbr)