Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memberikan apresiasi terhadap dua siswa SD warga Dusun Ngadiwongso, Salaman. Apresiasi tersebut diberikan atas semangat menabung dan uang menabung digunakan membeli handphone (HP) untuk sekolah online atau daring.
"Ya sekadar motivasi saja, jangan dilihat jumlahnya, tapi sekali lagi ini saking apresiasinya kami sangat bangga. Bersyukur ada di antara anak-anak Kabupaten Magelang yang punya niat, iktikad menabung sejak dini, sebelum masuk SD, sejak TK ini sudah gemar menabung. Lha ini luar biasa tidak hanya sebuah lagu 'Mari Menabung', tapi betul-betul dilakukan secara riil," kata Kepala Disdikbud Kabupaten Magelang Aziz Amin Mujahidin kepada wartawan di sela-sela mengunjungi rumah dua anak warga Ngadiwongso, Kecamatan Salaman, Kamis (12/8/2021).
Kedatangannya tersebut untuk memberikan apresiasi dengan memberikan uang tabungan bagi Ahmad Fardan Azzmi, siswa kelas 3 SD dan adiknya, Sofia Ghoyatun Nafisah, siswi kelas 1 SD. Kedua siswa ini yang rela membuka uang celengan demi membeli handphone untuk sekolah daring.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sangat mengapresiasi kepada anak-anak peserta didik apalagi Mbak Sofia dan kakaknya masih usia kecil, masih usia dini punyai niat, punya mindset, pola pikir bahwa menabung itu sangat bermanfaat memenuhi kebutuhan terutama kebutuhan belajar," ujar Aziz.
Aziz mengaku sangat trenyuh melihat video membeli handphone untuk sekolah daring dari hasil menabung. Semangat menabung yang dilakukan tersebut bisa menjadi motivasi maupun menginspirasi anak-anak lainnya di Kabupaten Magelang.
"Saya melihat videonya sangat trenyuh, termotivasi di era pandemi COVID-19 yang notabene banyak sekali kebutuhan ekonomi, tapi bisa mengatasi masalah karena menabung. Kakak adik ini punya kerukunan, kekompakan saling support, kakaknya walaupun lebih banyak (uang tabungan) diberikan ke adiknya. Semangat memberi, semangat berkorban ini juga harus ditanamkan," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya memberikan uang tabungan sebesar Rp 2 juta. Uang tersebut diberikan kepada Fardan dan Sofia. Kemudian, oleh kedua anak ini langsung dimasukkan dalam celengan.
"Itu jangan dilihat nilainya, bagi kami nilai itu sangat kecil dengan iktikad niat belajar itu, tapi kami nggak bisa menghargai iktikad niat anak ini. Mindset anak yang seperti itu di usia yang kecil, menghargai pola pikir anak-anak sekecil itu sudah mempunyai iktikad untuk menabung," katanya.
Sementara itu, orang tua Fardan dan Sofia, Musokhib, menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan Kepala Disdikbud Kabupaten Magelang. Uang yang diberikan tersebut langsung ditabung.
"Ya tadi (uang) sudah langsung dimasukkan celengan. Ya belum ada rencana mau buat apa-apa langsung ditabung. Mungkin nanti yang pasti buat keperluan sekolah," kata Musokhib.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
Simak juga 'Setahun Pandemi, SD Di Solo Masih Pakai HT untuk Belajar':
Diberitakan sebelumnya, video seorang ibu di Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang membawa segepok uang receh untuk membeli handphone (HP) dipakai sekolah daring anaknya, viral di medsos. Uang yang digunakan untuk memberi tersebut berasal dari hasil menabung anak tersebut.
Salah satu video tersebut diunggah dalam akun Instagram @kotamagelang. Dalam video yang diberi keterangan 'Perjuangan Orang Tua Untuk Anak, Seorang Ibu di Salaman bawa segepok uang receh untuk beli hp anaknya yang sedang mengikuti Sekolah Daring'.
Berdasarkan penelusuran, pembelian HP tersebut dilakukan di Salaman. Adapun pembelian tersebut dilakukan pada, Minggu (8/8). Uang receh yang digunakan membayar tersebut pecahan Rp 500 dan Rp 1.000 dengan jumlah sekitar Rp 1 juta. Kemudian, ada pula uang kertas pecahan Rp 10.000 dan Rp 20.000.
"Mereka datang untuk membeli HP. Terus tanya dibayar pakai receh bisa nggak. Ada juga uang pecahan Rp 20.000, Rp 10.000 kurang lebih ada sekitar Rp 200.000 sampai Rp 300.000. Harga HP Rp 1,7 juta," ujar Kepala Toko Mahkota Ponsel Salaman, Enjang Setiyono saat ditemui, Rabu (11/8).
Pembelian HP tersebut, katanya, untuk sekolah anaknya. Dalam pembelian tersebut anaknya juga diajak.
"Untuk sekolah anaknya. Masih SD," ujarnya.