.webp)
Masyarakat pesisir di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih memegang teguh pantangan melaut bagi para nelayan saat Jumat Kliwon. Bahkan, jika ada yang melanggar kapal nelayan akan diangkat ke dermaga dan dilarang melaut selama sepekan.
"Kalau kami tidak tahu sejak kapan aturan ini ada. Tapi kami sebagai nelayan yang muda di Nampu, Balong, Sadeng dan sekitarnya masih taat terhadap larangan tersebut," kata Ketua Nelayan Pantai Nampu, Kalurahan Balong, Kapanewon Girisubo, Sunu Handoko Bayu Sagara, saat dihubungi wartawan, Jumat (6/8/2021).
Dia menjelaskan, banyak nelayan memegang teguh larangan tersebut karena melestarikan tradisi leluhur. Terlebih, tradisi leluhur Jawa di Gunungkidul memang masih sangat kental. Dia meyakini bahwa apa yang diwariskan para pendahulu pasti memiliki alasan khusus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini nelayan masih taat dengan aturan itu. Sehingga juga tidak pernah ada kejadian kecelakaan laut di hari itu karena memang tidak ada yang berani melanggar," ujarnya.
Selain larangan melaut saat Jumat Kliwon, para nelayan juga masih memegang erat tradisi tidak melaut saat satu Suro. Mengingat di hari tersebut nelayan menggelar tradisi labuhan atau melarung sesaji ke tengah laut.
"Saat Suro juga dilarang melaut, dan tradisi satu Suro masih berjalan juga sampai saat ini," kata Sunu.
Terlepas dari hal tersebut, aturan tersebut ternyata tidak berlaku bagi petugas SAR yang melakukan pencarian korban laka laut. Bukan hanya pemantauan darat, namun upaya pencarian menggunakan kapal di laut tetap dilakukan.
"Jadi misalnya ada korban hilang hari Kamis dan Jumatnya adalah Jumat Kliwon tetap dilakukan upaya pencarian," ucap pria yang juga Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Kabupaten Gunungkidul ini.
Sementara itu, salah satu nelayan Pantai Sadeng Agung Widodo menambahkan, bahwa larangan melaut saat Jumat Kliwon di wilayah Sadeng sampai saat ini masih terus dijalankan. Bahkan ada sanksi untuk nelayan yang tetap nekat melaut saat Jumat Kliwon.
"Sesuai aturan, kalau ada yang nekat melaut di Sadeng saat Jumat Kliwon kapalnya diangkat ke dermaga dan dilarang melaut satu minggu," ucapnya.
Bahkan, belum lama ini pihaknya menaikkan kapal salah seorang nelayan ke dermaga karena melanggar aturan tersebut. Setelah ditelusuri, nelayan tersebut bukan berasal dari kawasan Pantai Sadeng.
"Belum lama ini ada nelayan luar yang melanggar, dan sesuai aturan ya terpaksa diangkat (kapalnya) ke dermaga," kata Agung.
(sip/sip)
