Layanan instalasi gawat darurat (IGD) di RS Panembahan Senopati (RSPS) Kabupaten Bantul terpaksa tutup sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan. Sebab, masih banyak pasien yang belum mendapatkan ruang rawat inap.
"Iya, mulai hari ini IGD (RSPS) tutup sementara," kata Kepala Subbag Hukum, Pemasaran dan Kemitraan RS Panembahan Senopati Bantul Siti Rahayu Ningsih saat dihubungi detikcom, Senin (5/7/2021) petang.
Penutupan tersebut, kata, Siti, akan berlangsung hingga batas waktu yang belum ditentukan. Sebab, beroperasinya kembali IGD melihat perkembangan apakah pasien telah mendapatkan ruang rawat inap, mengingat kapasitas IGD saat ini telah penuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena full pasien (di IGD) dan belum bisa masuk ruang rawat. Untuk kapan buka kembali situasional ya," ujar Siti Rahayu Ningsih.
Untuk diketahui, hingga Minggu (4/7) pukul 15.30 WIB kasus positif COVID-19 di Bantul bertambah 541 sehingga total menjadi 23.705 kasus. Kemudian kasus sembuh bertambah 157 kasus, sehingga total kasus pulih dari Corona di Bantul berjumlah 16.421 orang.
Sedangkan untuk pasien meninggal bertambah 10 orang, sehingga total kasus COVID-19 di Bantul meninggal menjadi 525 kasus. Selain itu, pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 yang menjalani isolasi dan perawatan dokter ada 6.759 orang.
Penutupan IGD RS Panembahan Senopati Bantul bukan terjadi kali pertama ini, sebelumnya IGD tersebut pernah tutup pada tanggal 27 Juni 2021. Penutupan saat itu juga karena banyak pasien yang belum mendapatkan ruang rawat inap. Hal tersebut memicu terjadinya penumpukan pasien di IGD.
"Jadi terjadi penumpukan pasien yang belum bisa terurai, maksudnya (pasien) belum bisa masuk ruang rawat. Jadi semuanya dirawat di IGD, nah kalau IGD penuh maka tidak bisa rawat (pasien baru yang masuk IGD)," ujar Siti Rahayu Ningsih saat itu.
(mbr/ams)