Lonjakan kasus COVID-19 di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), juga berdampak pada banyaknya kasus meninggal. Selama pekan pertama Juli ini setidaknya sudah 100 jenazah dimakamkan dengan protokol COVID-19.
"Juli ini sudah 100 lebih. Terbanyak sehari kemarin 43," kata Koordinator Posko Dekontaminasi COVID-19 BPBD Sleman, Vincentius Lilik Resmiyanto, saat dihubungi wartawan, Senin (5/7/2021).
Lilik menyebut jumlah kematian pada awal Juli ini melonjak drastis dari Juni lalu. Pada Juni lalu mereka memakamkan total 250 jenazah dengan protokol COVID-19, sementara pada April ada 83 pemakaman dan Mei hanya 86 pemakaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini sampai siang tadi sudah 29 jenazah," sebutnya.
Lilik mengungkap personel tim pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 terbatas. Hanya ada 7-8 orang di setiap regunya.
"Kami personel cuma ada 7 regu. Satu regu bisa 7 sampai 8 orang. Sekali berangkat bisa 2 sampai 3 kali," ungkap Lilik.
"Sekali berangkat langsung (satu) mobil bisa 2 (jenazah). Kalau ambulans kecil kita ambil lagi, rutenya mana yang lewat rumah sakit. Sekali jalan bisa 3 kali, pulang istirahat 2 jam," sambungnya.
Lonjakan permintaan dukungan pemakaman ini diakuinya mulai terasa sejak bulan Juni. Antrean jenazah di rumah sakit juga semakin banyak.
"Antrean cuma di (RSUP) Sardjito yang lama, karena Sardjito kan juga kewalahan terlalu banyak jenazah. Ini yang jadi kendala. Tapi antrean ini kalau Sleman malam sudah selesai," ucapnya.
Beruntung, saat ini ada komunitas yang membantu dalam proses pemakaman. Bahkan di beberapa kalurahan di Sleman juga sudah mempunyai tim pemakaman.
"Yang mengambil dari rumah sakit kita, lalu kita antar ke makam dan sudah ada yang memakamkan. Dari kalurahan sekarang juga banyak yang meminta pelatihan," terang Lilik.
Hingga saat ini, kata Lilik, timnya tidak mengalami kendala saat bertugas. Sebab, dukungan dari warga banyak yang mulai mengalir.
"Berkat doa dari semua warga personel sehat semua. Warga ada yang mengirim buah, suplemen, ada kopi, ada susu, dari pejabat juga ada yang peduli," pungkasnya.
Simak video 'BOR di Atas 90 Persen, Pemkab Sleman Siagakan RS Darurat COVID-19':