Seluruh daerah di Jawa Tengah yang berjumlah 35 daerah kabupaten/kota bakal menjalankan PPKM Darurat mulai Sabtu (2/7) besok. Pengawasan pun bakal diperketat.
Dari siaran pers yang dimuat di laman resmi Pemprov Jateng jatengprov.go.id disebutkan untuk Provinsi Jawa Tengah semua daerah ditetapkan pemberlakuan PPKM Darurat. Rinciannya, 13 kabupaten/ kota masuk asesmen pandemi level 4 dan sisanya masuk asesmen pandemi level 3. Dari data yang diperoleh detikcom, pembagiannya yaitu:
- Asesmen situasi pandemi level 4:
Kabupaten Sukoharjo, Rembang, Pati, Kudus, Kota Tegal, Kota Surakarta, Kota Semarang, Kota Salatiga, Kota Magelang, Klaten, Kebumen, Grobogan, dan Banyumas
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Asesmen situasi pandemi level 3:
Kabupaten Wonosobo, Wonogiri, Temanggung, Tegal, Sragen, Semarang, Purworejo, Purbalingga, Pemalang, Pekalongan, Magelang, Kota Pekalongan, Kendal, Karanganyar, Jepara, Demak, Cilacap, Brebes, Boyolali, Blora, Batang, dan Banjarnegara.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan masyarakat tidak perlu panik. Para kepala daerah bisa membantu agar masyarakat tidak panik ketika pelaksanaan PPKM darurat.
"Bupati/wali kota harus mencari jalan keluar, sehingga tidak terjadi kepanikan di tengah masyarakat. Tidak boleh ada satupun bupati/wali kota yang menawar, semuanya harus melaksanakan dengan baik. Kalau 14 hari bisa dilakukan, maka ini bisa menekan," kata Ganjar di Purworejo, Kamis (1/7).
Maka menurut Ganjar harus ada call center atau pihak yang dihubungi jika masyarakat bingung dengan pelaksanaan PPKM darurat.
"Kalau ada masyarakat kesulitan, saya minta kawan-kawan kabupaten/kota membantu. Ada call center yang bisa dihubungi. TNI/Polri digerakkan, Babinsa/Bhabinkamtibmas, camat, kades semuanya bekerja. Saya minta Jogo Tonggo hidup, sehingga bisa membantu," ucapnya.
Ganjar juga meminta partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PPKM darurat dengan membatasi kegiatan. Ia berharap bisa melihat jalanan sepi dari lalu lalang kendaraan yang ramai.
"Belajar dari pengalaman di Kudus kita mesti hati-hati mudah-mudahan kalau tanggal 3 Juli nanti ditetapkan dan semua bisa disiplin. Saya pengin melihat jalan-jalan di Jawa Tengah sepi dan itu bentuk pertunjukan partisipasi dari masyarakat. Yuk kita tunjukkan yuk, semuanya agar kita tahu sehingga yang berlalu-lalang itu adalah orang-orang yang memang membutuhkan perjalanan itu, yang tidak silakan di rumah," ujar Ganjar.
Sementara itu kepolisian juga akan melakukan pengamanan untuk berjalannya PPKM darurat seperti menjaga perbatasan masuk Jawa Tengah dari Provinsi sekitarnya.
"Polri telah menyiapkan beberapa titik simpul. Titik simpul yang kita maksudkan adalah dari dan ke wilayah Jawa Tengah seperti Polres Brebes sudah ada pintu masuknya, Polres Rembang sudah ada, Polres Blora, Cilacap sudah ada," kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi di Mapolda Jateng, Kamis (1/7).
Untuk pengawasan PPKM Darurat di daerah hinga tingkat mikro, nantinya akan diturunkan pasukan yang lebih banyak. Bahkan bisa saja satu desa dijaga oleh 1 pleton pasukan.
"Nanti akan kita datangkan dari apel. Jadi nanti ikatannya bukan satu desa satu bhabin (bhabinkamtibmas), tapi sudah regu, pleton atau kompi. Sehingga mereka betul-betul terawasi, tidak ada PPKM yang elek-elekan (asal-asalan) karena kita awasi," tegasnya.
Tonton video 'Catat! Ini 14 Poin Aturan PPKM Darurat di Jawa-Bali':