Viral Tim SAR Klaten Kewalahan-Jasad COVID Belum Dimakamkan, Ini Faktanya

Viral Tim SAR Klaten Kewalahan-Jasad COVID Belum Dimakamkan, Ini Faktanya

Achmad Syauqi - detikNews
Minggu, 27 Jun 2021 20:48 WIB
Viral relawan kewalahan hingga banyak jenazah COVID-19 belum dimakamkan. Seperti apa faktanya?
Viral relawan kewalahan hingga banyak jenazah COVID-19 belum dimakamkan. Seperti apa faktanya? (Foto: dok. tangkapan layar FB ISK)
Klaten -

Sebuah video menampilkan sejumlah peti mati berjajar di RS Tegalyoso atau RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro (RSST), Klaten sempat bikin heboh. Postingan itu menyebut petugas kewalahan dan masih banyak jenazah COVID yang belum dimakamkan sehingga membutuhkan relawan.

Unggahan itu diupload oleh akun Wawan*** di grup Facebook Info Seputar Klaten (ISK) siang tadi sekitar pukul 12.00 WIB. Sekitar 53 menit diunggah, postingan itu mendapat 432 komentar dan 529 tanggapan.

"Assalamualaikum..PMet pagi rekan2 saat ini masih kekurangan personil Tim Pemakaman, krn mbludaknya yg meninggal sampai 40 an, ini ada info dari Mako SAR klaten, masih membutuhkan tenaga relawan utk pemakaman jenasah secara prokes Apakah ada rekan atau relawan desa-relawan desa yg siap membantu menjadi Tim
Pemakaman. Jika ada langsung bisa bergabung dan merapat ke Mako SAR Klaten. Mohon bantuannya.
#Memprihatinkan, smkn kesini yg meninggal smkn banyak, shgg tim SAR /relawan/bpbd kewalahan, yg meninggal hr ini tdk bs dimakamkan di hr yg sm. #Smg lekas Pulih Indonesiaku.Aamiin," tulis postingan tersebut seperti dikutip detikcom, Minggu (27/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Postingan itu juga disisipkan video berdurasi sekitar 20 detik. Video itu memperlihatkan selasar mirip rumah sakit dengan deretan peti mati warna putih di sisi kanan dan kiri.

Tak tampak ada seorang pun dalam video itu. Video itu menyebutkan RS Tegalyoso, namun sekitar satu jam kemudian postingan itu sudah dihapus.

ADVERTISEMENT

Dimintai konfirmasi, Humas RS Dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten atau sering disebut RS Tegalyoso, Hendra mengaku tidak mengetahui adanya postingan itu.

"Kalau RS nggak mungkin memposting yang demikian. Sebenarnya sudah ada larangan ambil gambar baik foto maupun video di RSST," terang Hendra lewat pesan singkat, hari ini.

Hendra menyebut pelaku yang memotret rumah sakit tersebut sudah melanggar aturan. Terlebih jika foto atau video itu dibagikan ke media sosial.

"Kalau ada yang melakukan itu, artinya sudah melanggar aturan. Apalagi sampai di-share di media sosial, kami anggap yang melakukan itu ya oknum yang tidak bertanggung jawab," cetus Hendra.

Meski begitu, saat dimintai konfirmasi soal ruangan dalam video tersebut merupakan area RSST, Hendra tak menjawab lugas. "Gambar mboten (tidak) jelas," cetus dia.

Terpisah, Komandan SAR Klaten, Irwan Santosa menjelaskan pihaknya tidak tahu ada postingan tersebut. Irwan pun membantah postingan tersebut

"Kami tidak merasa membuat seperti itu dan kondisinya juga tidak seperti itu. Kita tidak mengeluh sebab sudah diniati," terang Irwan.




(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads