Kantor Balai Kalurahan Bendungan di Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyetop sementara pelayanan kepada masyarakat setelah lurah dan seorang pamong terkena virus Corona atau COVID-19. Penutupan kantor berlaku mulai hari ini.
"Berdasarkan hasil rekomendasi dari Satgas COVID-19 di tingkat kapanewon, pada hari ini seluruh pelayanan di Kantor Kelurahan Bendungan dihentikan untuk dilakukan sterilisasi. Penutupan ini untuk mengantisipasi timbulnya klaster. Untuk selanjutnya kantor akan kembali buka dalam waktu dekat dengan protokol kesehatan yang ketat," ujar Seksi Bidang Penanganan Kasus Satgas COVID-19 Kalurahan Bendungan, Yulianto, saat ditemui wartawan, Jumat (25/6/2021).
Yuli mengatakan perangkat kalurahan yang terkonfirmasi positif COVID-19 berjumlah dua orang, yaitu lurah, dan seorang kepala dusun. Adapun pamong pertama yang pertama kali diketahui terpapar adalah kepala dusun. Yang bersangkutan sebelumnya telah terindikasi terpapar virus, tetapi hasilnya baru keluar Jumat (25/6) pagi tadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian yang kedua itu bapak lurah, kemarin telah melakukan swab antigen dengan hasil positif," ujarnya.
Ditemui terpisah, Kepala Dusun Bendungan Lor, Kalurahan Bendungan, Putra Dwi Agus Purnomo, mengatakan hingga kini satgas kalurahan masih menyelediki penyebab dua perangkat Kalurahan Bendungan terpapar Corona.
Adapun berdasarkan hasil penyelidikan sementara untuk lurah, bernama Mujiyo, itu diduga tertular oleh anggota keluarganya yang sebelumnya telah terkonfirmasi positif COVID-19.
"Kebetulan Pak Lurah ini punya keluarga nakes yang kemarin diketahui positif, jadi ada kemungkinan penularan dari situ," ujarnya.
Menurutnya sebelum dinyatakan positif, Lurah Bendungan sempat mengalami batuk dan pilek. Karena itu yang bersangkutan berinisiatif melakukan swab antigen, yang ternyata hasilnya positif.
"Pak Lurah ini sempat batuk, pilek dan wajahnya pucat, jadi kemarin coba swab antigen yang hasilnya positif," jelasnya.
Putra mengatakan sebagai tindak lanjut atas kemunculan kasus ini, seluruh perangkat kalurahan akan melakukan swab antigen. Swab ini dikhususkan bagi perangkat yang pernah kontak langsung dengan dua kasus tersebut.
"Dari kami (perangkat kalurahan) berinisiatif mau swab mandiri, biar segera tahu siapa saja yang terpapar," ucapnya.
(sip/ams)