Satgas COVID-19 Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menghentikan pelatihan dari sekolah konservasi alam, usai diketahui peserta dan fasilitator acara tersebut terpapar virus Corona. Satgas langsung melakukan swab 60 orang terlibat di kegiatan tersebut.
Acara tersebut diselenggarakan oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat bernama Centre for Orangutan Protection (COP) di kawasan Objek Wisata Dolan Ndeso, Kalibawang, Kulon Progo. Acara itu berlangsung sejak Sabtu (19/6) dan dihentikan pada Senin (21/6) lalu.
"Kami menemukan ada tiga orang dalam kegiatan tersebut terkonfirmasi positif COVID-19. Hal Ini diketahui oleh Satpol PP Kulon Progo dari kegiatan operasi yustisi di sana [Dolan Ndeso]," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati, kepada wartawan Kamis, (24/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baning mengatakan tiga orang positif COVID-19 terdiri dari 2 peserta dan 1 fasilitator, telah diisolasi di shelter yang berada di luar Kulon Progo.
Sedangkan peserta lain dan penyelenggara kegiatan, sebanyak 60 orang, menjalani karantina di kawasan Dolan Ndeso. "Hari ini kami melakukan test swab PCR terhadap peserta lain," ujarnya.
Berawal dari Sakit
Dihubungi terpisah, Kepala Puskesmas Kalibawang, Theresia Rudatun mengungkapkan munculnya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dari kegiatan sekolah alam di Dolan Ndeso bermula dari keluhan sakit yang dirasakan tiga orang peserta dan fasilitator.
Ke-3 orang itu kemudian memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat pada Senin (21/6) pagi. Dalam pemeriksaan, mereka juga swab antigen yang hasilnya terdapat 1 orang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Jadi mereka itu datang pada Sabtu (19/6) dan sebenarnya sebelum ke sini sudah test genose dengan hasil negatif, tapi karena ada yang sakit 3 orang kemudian periksa dan ternyata ada 1 positif. Karena ada yang positif itu jadi ketahuan ada kegiatan di situ dan ternyata nggak ada izinnya juga," ucapnya.
"Saya lalu minta agar seluruh peserta kegiatan melakukan swab antigen mandiri di hari yang sama, dan ternyata tambah dua lagi yang positif. Jadi totalnya ada 3 orang," lanjut Rudatun.
Rudatun mengatakan setelah ada temuan tiga orang positif COVID-19, penyelenggara diminta menghentikan acara. Seluruh peserta dan fasilitator juga harus menjalani karantina sejak hari itu juga, dan selanjutnya dilakukan test SWAB PCR pada hari ini.
(mbr/ams)