Puluhan tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah terinfeksi virus Corona. Mereka bertugas di sejumlah Puskesmas dan rumah sakit di daerah tersebut.
"Ada 43 nakes. Yang paling menonjol di Puskesmas Subah ada 24, RS Kalisari 12, Puskesmas Warungasem 5, Puskesmas Blado 1 dan Puskesmas Batang II ada 1 nakes," kata Bupati Batang, Wihaji, saat ditemui detikcom di kantor Pemkab Batang, Selasa (22/6/202).
Kasus di Puskesmas Subah, kata Wihaji, telah dilakukan tracing dan penyemprotan disinfektan. Bahkan, Puskesmas tersebut ditutup operasional selama tiga hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Klaster yang menonjol, kemarin yang terbaru klaster nakes. Hasil tracing tidak kontak degan pasien COVID-19. Khususnya Subah, justru salah satu usai pergi ke luar kota," katanya.
Sebagai langkah selanjutnya, pihaknya mengimbau ASN Batang untuk tidak pergi ke luar kota. Jika terpaksa, ASN wajib melakukan swab sebelum masuk ke rumah dan kembali beraktivitas di kantor.
"Untuk itu, kita keluarkan surat edaran bagi ASN yang keluar kota saat pulang harus swab antigen, untuk memperjelas memastikan supaya nanti tidak bermasalah. Jadi klaster Puskesmas yang pada dasarnya seorang itu pernah ke luar kota," ungkapnya.
Dari puluhan nakes ini, lanjut Wihaji, semuanya dalam kategori orang tanpa gejala (OTG) sehingga dilakukan isolasi mandiri.
Wihaji mengungkap Kabupaten Batang saat ini masuk zona oranye Corona. Namun demikian pihaknya terus melakukan upaya untuk menekan agar terlepas dari zona oranye.
"Masuk zona oranye Kabupaten Batang. Namun perlu diwaspadai tren kenaikan memang sedikit demi sedikit. Kita telah siapkan plan A, B, C, D sebagai antisipasinya. Ketersediaan tempat tidur juga mencukupi. Kita tambahi bed, ruangan untuk mencukupinya," ujarnya.
(mbr/sip)