Puluhan warga yang berasal dari Padukuhan Ngino XII dan Ngino XI, Margoagung, Seyegan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) positif virus Corona. Diketahui, penularan Corona di wilayah ini berawal saat warga berziarah ke Magelang, Jawa Tengah.
"Berawal dari ziarah ke daerah Magelang, dua bus pada tanggal 6 Juni waktu itu. Kemudian yang ikut ziarah itu ada yang positif dari hasil tracing dari kasus yang lain," kata Panewu Seyegan, Budi Pramono, saat dihubungi wartawan, Jumat (18/6/2021).
Usai diketahui ada yang positif, tracing terhadap warga yang ikut ziarah digelar. Hasilnya, ada sebanyak 64 orang yang menjalani tes swab PCR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian yang 2 bus itu dilakukan swab pada Senin (14/6) sebanyak 64 orang di-swab dan dua hari kemudian keluar hasilnya 38 orang positif," jelasnya.
Dijelaskan Budi, kasus positif kemudian bertambah. Sebanyak dua orang dinyatakan terkonfirmasi positif Corona pada keesokan harinya.
"Jadi totalnya sampai hari ini ada 40 orang positif di Ngino. 39 di Ngino XII dan 1 di Ngino XI," ungkapnya.
Tracing Masih Berlangsung
Tracing kasus, kata Budi, masih terus berlanjut. Sebanyak 93 warga Ngino XII menjalani swab PCR pada hari ini.
"Termasuk dari keluarga inti dari 40 orang yang positif tadi. Hasilnya mungkin 2-3 hari lagi," jelas Budi.
"Untuk aktivitas warga dibatasi. Khusus di Ngino XII," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X bicara soal kemungkinan lockdown sebagai solusi atas kenaikan kasus virus Corona atau COVID-19 di wilayahnya. Sultan menyebut lockdown sebagai salah satunya jalan setelah PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) tak efektif di lapangan.
"PPKM ini kan sudah bicara nangani RT/RW (mengatur masyarakat paling bawah). Kalau realitasnya masih seperti ini mau apa lagi, ya lockdown," tegas Sultan diwawancarai wartawan di Kantor Gubernur DIY, Komplek Kepatihan, Kemantren Danurejan, hari ini.
Simak video 'Kasus COVID-19 RI Melonjak, Ini Pesan Epidemiolog untuk Pemerintah':