Sebanyak 39 orang santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Quraniy Azzayadiy, Kelurahan Bumi, Laweyan, Solo, dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19. Ponpes asuhan guru mengaji Presiden Joko Widodo (Jokowi), KH Abdul Karim itu terpaksa harus ditutup.
Ketua Pelaksana Harian Satgas COVID-19 Solo, Ahyani, mengatakan kasus diduga berawal adanya santri yang pulang kampung Lebaran. Saat kembali ke ponpes, ternyata ada santri yang positif COVID-19.
"Penyebabnya baru perkiraan, mungkin pulang mudik dari Lebaran. Dari desa atau mana, ternyata positif," kata Ahyani saat dijumpai di Balai Kota Solo, Selasa (8/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, ada satu santri yang awalnya dinyatakan positif COVID-19. Kemudian dilakukan swab kepada 65 orang yang telah berkontak dengan santri tersebut.
"Dari satu, kita tracing kepada 65 orang. Hasilnya 38 orang positif COVID-19," ucap dia.
Hasil diketahui sejak Minggu (6/6) lalu. Kemudian 39 orang yang positif itu dijemput ambulans dan dikirim ke pusat karantina Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Ahyani pun memastikan bakal melakukan tracing lanjutan untuk mencegah penyebaran kasus COVID-19 meluas.
"Kemarin sudah kita kirim ke Donohudan. Tentu akan ada tracing lanjutan, biar cepat selesai, seperti ponpes di Kauman dulu," kata Ahyani.
Ahyani menegaskan setiap lokasi yang berpotensi menjadi tempat penularan COVID-19 harus memiliki prosedur operasional standar. Pengelola diharapkan turut aktif mencegah angka kasus COVID-19 bertambah.
"Prinsipnya anak-anak itu tahan, antibodinya tinggi, tapi kan carrier, jangan menulari yang lain. Semua tempat yang punya potensi harus mengantisipasi. Bepergian di-swab dulu, atau karantina dulu seminggu. Masing-masing harus punya SOP," pungkasnya.
Simak juga video '5 Provinsi Ini Sumbang 65% Kasus Aktif Corona Nasional':