Puluhan orang guru di SMAN 4 Kota Pekalongan, Jawa Tengah dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, mengatakan awal mula kasus dari seorang guru yang mengalami gejala akut berupa hilangnya indra penciuman atau anosmia tapi tetap nekat berangkat bekerja.
"Berdasarkan hasil epistemologi kasusnya awalnya informasi kepala sekolah, ada guru yang memang pada saat itu ada yang akut bergejala anosmia (hilang penciuman), merasa dia itu anosmia tapi kok masuk," ujar Slamet kepada wartawan, Kamis (3/6/2021).
Slamet mengungkap Kepala SMAN 4 Kota Pekalongan sempat mempertanyakan keputusan guru itu tetap masuk meski sakit. Ternyata guru tersebut beralasan agar tunjangan pokok pegawainya tak dipotong karena tak masuk kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang banyak orang kalau divonis, tetap masuk. Akhirnya oleh kepala sekolah, disarankan tiga guru yang kontak erat di minta untuk swab PCR tanggal 25, memang tiga-tiganya positif," jelas dia.
Sebanyak 37 guru dan karyawan sekolah tersebut yang positif virus Corona yakni berdasar pada hasil swab PCR pada tanggal 25,28 dan 31 Mei.
"Kami lakukan koordinasi terus untuk penanganannya, kita minta untuk isolasi di Gedung Diklat, tidak isolasi mandiri di rumah," terang Slamet.
Dengan kasus ini, untuk sementara kegiatan di SMAN 4 Kota Pekalongan akan ditutup hingga 11 Juni 2021 mendatang. Dia menambahkan, para guru dan tenaga pendidik di SMAN 4 Kota Pekalongan itu sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Kemudian dosis kedua sedianya diterima pada Sabtu (5/6) mendatang.
"Terkait vaksinasi, sebenarnya mereka semua sudah divaksin dosis pertama, dan tanggal 5 (Juni) besok, itu vaksin dosis kedua, tapi kita tunda karena ini," kata Slamet.
Simak juga 'Epidemiolog: Sekolah Jadi Tempat Pertama Dibuka Saat Pandemi Berakhir':