Saat Corona 'Ngamuk' di Kudus Jadi Atensi Gubernur hingga Menteri

Round-Up

Saat Corona 'Ngamuk' di Kudus Jadi Atensi Gubernur hingga Menteri

Dian Utoro Aji - detikNews
Selasa, 01 Jun 2021 11:02 WIB
Pasar tiban dekat salah pabrik di jalan Mejobo, Kudus, Jumat (28/5/2021).
Pasar tiban dekat salah pabrik di jalan Mejobo, Kudus, Jumat (28/5/2021). Foto: Dian Utoro Aji/detikcom
Kudus -

Kasus penyebaran virus Corona atau COVID-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah meledak usai Lebaran. Kenaikan kasus Corona di Kudus pun menjadi perhatian Gubernur Jawa Tengah hingga Menteri Kesehatan RI.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun mengecek pelayanan di RSUD dr Loekomohadi, Senin (31/5) kemarin. Ganjar juga mengecek lokasi tempat isolasi mandiri.

"Memang ternyata sudah penuh, tapi ini Pak Direktur sama Pak Bupati sudah nyiapin tambahan di sini (Gedung AKBID Kudus yang dijadikan tempat isolasi mandiri), sehingga mereka yang perlu dirawat insyaallah masih bisa, tapi memang sudah penuh," kata Ganjar kepada wartawan selepas meninjau RSUD Kudus, Senin (31/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar memastikan membantu Kabupaten Kudus dengan menyiapkan rumah sakit cadangan di daerah lain, mengirim alat pelindung diri (APD), dan mengirim bantuan tenaga kesehatan ke Kudus. Hal ini untuk mengurangi beban penanganan Corona di rumah sakit Kudus yang menjadi rujukan bagi daerah sekitarnya.

"Sehingga kita menyiapkan cadangannya, jadi kalau kita lihat di Kota Semarang sudah nyiapin, jadi juga ada yang dari sini kirim ke kota Semarang nggih. Itu cara kerjasama kita saling tolong menolong antar kabupaten-kota dari pusat, dari provinsi kita kasih bantuan APD kita kirim, nakes tambahan kita kirim. Sehingga pengelolaan di sini (RSUD Kudus) jauh lebih baik. Saya minta tadi SOP-nya untuk diperketat ya agar ini tidak tertular ke yang lain," urai Ganjar.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya Ganjar, kasus penyebaran virus Corona di Kudus juga menjadi perhatian pemerintah pusat. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sedang menyelidiki penyebab ledakan penyebaran kasus Corona di Kudus, apakah terkaitan dengan varian virus Corona.

"Memang Kudus akhir-akhir ini ada peningkatan luar biasa, baik dari sisi kasus konfirmasi maupun yang masuk RS," kata Budi saat jumpa pers usai ratas bersama Presiden Jokowi, seperti disiarkan di Youtube Sekretariat Kepresidenan, Senin (31/5).

Budi juga telah meminta agar Kudus menerapkan mikro lockdown. Hal tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran virus Corona agar tidak meluas ke daerah sekitar.

"Pak Kapolri juga sudah menindaklanjuti dengan melakukan mikro lockdown sehingga diharapkan apa yang terjadi di Kudus bisa kita isolasi," lanjut dia.

Selengkapnya soal upaya penanganan Corona di Kudus di halaman selanjutnya...

Terpisah, Bupati Kudus HM Hartopo pun siap membuka diri untuk penyelidikan varian baru virus Corona di Kudus. Hartopo menyebut selama ini belum ditemukan ada varian baru Corona di Kudus.

"Kalau dicek kalau ada terdeteksi varian baru malahan lebih bagus, malah ketahuan varian baru lebih awal. Tapi sejauh ini tidak ada, untuk varian-varian itu," kata Bupati Kudus HM Hartopo saat dihubungi detikcom lewat sambungan telepon, Senin (31/5).

Hartopo menyebut kenaikan kasus virus Corona di Kudus terjadi usai Lebaran. Sejumlah kegiatan masyarakat yang diduga sebagai penyebab penyebaran virus Corona di antaranya silaturahmi halalbihalal, hingga wisata tanpa disiplin protokol kesehatan.

Desa Loram Kulon, Kudus dilockdown usai puluhan warga termasuk kadesnya positif Corona. Foto diambil Kamis (27/5/2021).Desa Loram Kulon, Kudus dilockdown usai puluhan warga termasuk kadesnya positif Corona. Foto diambil Kamis (27/5/2021). Foto: Dian Utoro Aji/detikcom

Hartopo mengatakan pemerintah daerah telah memberlakukan pembatasan aktivitas masyarakat. Seperti menutup semua wisata di Kudus hingga memberlakukan pembatasan hajatan.

"Memang saat ini kita ada pengetatan, termasuk wisata ditutup termasuk wisata religi. Termasuk pasar, restoran warung-warung tidak boleh dijual dengan makan di tempat. Bolehnya makan dibawa pulang. Terus orang mengadakan hajatan harus pakai hampers, orangnya dikurangi," kata dia.

Sementara itu, dari data COVID-19 Kabupaten Kudus per Senin (31/5) pukul 19.00 WIB terdapat kasus terkonfirmasi aktif positif COVID-19 ada sebanyak 1.198 orang. Terdiri dari 276 orang dirawat di rumah sakit dan 922 orang menjalani isolasi mandiri.

Halaman 2 dari 2
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads