Gadis remaja berusia 17 tahun di Kudus, Jawa Tengah yang ditemukan tewas dalam dapur ternyata dibunuh ayah kandungnya sendiri. Pelaku pembunuhan berinisial S itu mengaku nekat membunuh anaknya karena menolak diajak berhubungan badan.
"Sudah dua kali (berhubungan badan dengan korban), (karena) tidak pernah dikasih (istrinya) satu bulan. Wayah (waktu) puasa," ungkap S saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Kudus, Senin (24/5/2021).
S sempat mengajak korban berhubungan badan pagi harinya. Namun sepulang korban mengantar adiknya ke sekolah, S mengajak lagi namun ditolak. S mengaku emosi karena anaknya tidak mau diajak berhubungan badan lagi.
"Terdorong emosi. Tidak tahan emosi. Saya salah sekali, khilaf saya. Nyesel sekali. Pukul pakai bata saat (korban) memberontak," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diwawancara terpisah, Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma mengatakan tersangka awalnya tidak mengakui perbuatannya. Namun dari fakta dan bukti tes DNA, tersangka pembunuhan ini mengarah ke ayah korban.
"Pertama tidak mengakui, tapi kita tidak mengejar pengakuan kita selidiki fakta, tes DNA setelah terbukti mengarah ke bersangkutan kita interogasi akhirnya tersangka mengakui," ungkapnya.
Pelaku Coba Hapus Jejak Pembunuhan
Dia juga berusaha menghapus jejak kejahatannya dengan membuat seolah putrinya itu tewas bunuh diri. Setelah itu, tersangka tetap berangkat bekerja.
"Tersangka kemudian melaksanakan kerja. Seolah-olah tidak berada di lokasi. Kerjanya buruh," sambung Aditya.
Diberitakan sebelumnya mayat korban ditemukan dalam dapur rumahnya dalam posisi terlentang. Mayat korban ditemukan oleh adik korban pada Rabu (5/5). Saat ditemukan ada luka sayatan di lengan korban.
Selain itu terdapat potongan tali di dekat jenazah korban yang belakangan diketahui merupakan upaya pelaku pembunuhan untuk menghapus jejak kejahatannya. Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi yang terdiri keluarga dan tetangga korban.
Lihat juga Video: Momen Polwan Evakuasi Anak yang Dianiaya Ayah di Serpong