Operasi pencarian terhadap korban perahu terbalik di Waduk Kedungombo (WKO) Boyolali ditutup sementara malam ini. Dari sembilan orang yang tenggelam, masih ada dua korban yang hingga malam ini belum ditemukan.
"Yang belum ketemu dua orang, atas nama Niken Safitri dan Jalal," kata SAR Mission Coordinator BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, kepada wartawan Minggu (16/5/2021).
Kedua korban yang belum ditemukan merupakan anak-anak. Jalal berumur 1,5 tahun, merupakan anak dari Tri Iriana Wahyu Ningtyas (27) warga Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam peristiwa ini, Tri Iriana juga menjadi korban dan ditemukan meninggal dunia. Selain Jalal yang belum ketemu, dua anak Tri lainnya juga jadi korban dan telah ditemukan dalam kondisi meninggal, yaitu Zamzam Tabah Oktaviana (7) dan Acek Jalil Rasid (4). Sedangkan suami Tri, Andi, selamat.
Sementara satu korban lagi yang belum ditemukan yakni Niken Safitri (7) asal Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan.
"Pencarian dengan penyelaman break dulu pukul 16.00 WIB tadi dan akan dilanjutkan besok pagi," kata Kurniawan yang juga menjabat Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Semarang, Nur Yahya, menambahkan bahwa operasi pencarian akan dilanjutkan Senin (17/5) pagi dengan penyelaman. Selain itu juga menggunakan drone robotic under water atau drone bawah air milik Ditpolairud Polda Jateng.
"Besok pagi akan kita ulangi lagi, kita sisir lagi. Mudah-mudahan lebih baik lagi cuacanya maupun jarak pandang di bawah," kata Nur Yahya.
Menurutnya, operasi pencarian dengan penyelaman memang ada sejumlah kendala. Di antaranya kedalaman air mencapai 25 hingga 30 meter yang membuat jarak pandang terbatas.
Diberitakan sebelumnya, sebuah perahu wisata bermuatan 20 orang terbalik di Waduk Kedungombo, Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5) sekitar pukul 12.00 WIB. Sebanyak 11 orang berhasil diselamatkan dan sembilan orang tenggelam.
Perahu itu terbalik saat mengantarkan para penumpang menuju warung apung di tengah waduk. Ketika hendak sampai warung apung, banyak penumpang yang maju untuk foto selfie. Akibatnya perahu menjorok maju dan air mulai masuk. Perahu pun hilang keseimbangan dan akhirnya terbalik.
Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian telah menemukan tujuh korban yang semuanya dalam kondisi tewas.