Ustaz Juriono (57) warga Desa Belang Wetan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten meninggal dunia saat menjadi khatib dan imam salat Idul Fitri. Almarhum sempat berkhotbah tentang ajakan bertakwa dan beriman hingga akhir hayat.
"Jadi yang saya ingat itu tadi beliau berpesan terakhir agar beriman dan bertakwa pada Allah. Terakhir kalimatnya itu mengajak bertakwa sampai nanti dipanggil Allah, sampai akhir hayat," ungkap panitia salat Idul Fitri Dusun Dalangan, Desa Ngemplak, Kecamatan Kalikotes, Zudi Ismail pada detikcom, Kamis (13/5/2021).
Zudi menyebut almarhum sebenarnya tidak sering mengisi pengajian di desanya. Namun, pada rapat terakhir panitia salat Id diputuskan untuk meminta masukan ke Ikadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rapat desa mengharuskan salat di lingkungan masing-masing. Kodratullah kita minta ke ikatan da'i Indonesia (Ikadi) akhirnya beliau (Juriono) yang datang, karena kita minta sudah hari terakhir H-4," sambung Zudi.
Zudi menyebut pesan almarhum menjadi kenangan yang tidak terlupakan. Selain itu, sebelum wafat almarhum sudah mengingatkan pesan kebajikan bagi banyak orang.
"Pesan beliau terakhir adalah kata-kata yang sangat mulia," kata Zudi.
Hal senada disampaikan Anwar Ikhsan yang juga rekan Juriono. Dia menyebut pemakaman almarhum Juriono dilakukan pada pukul 11.00 WIB tadi.
"Pemakaman jam 11.00 WIB. Menurut kesaksian jamaah, beliau mengingatkan selalu tentang kematian, hingga kalimat terakhir beliau, bertakwalah dengan sungguh takwa," ungkap Ikhsan pada detikcom lewat pesan singkat.
Ikhsan menjelaskan beberapa hari saat mengaji bersama almarhum banyak teman jemaah heran. Sebab belakangan ini yang bersangkutan tampak sangat bersemangat.
"Belakangan ini beliau sangat bersemangat dan selalu ceria. Beliau sering mengungkapkan keinginan meninggal pas imam, pas sholat, pas sujud, pas ceramah," terang Ikhsan.
Diberitakan sebelumnya, Ustaz Juriono (57) warga Desa Belang Wetan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten meninggal dunia saat menjadi khatib dan imam salat Idul Fitri. Almarhum wafat saat khotbah terakhir di Dusun Dalangan, Desa Ngemplak, Kecamatan Kalikotes, Klaten.
Dari cerita keluarga, yang bersangkutan diketahui memiliki riwayat sakit jantung.
"Awalnya semua berjalan lancar, khotbah terakhir mulai putus-putus dan tersendat. Setelah itu ambruk," tutur salah seorang panitia salat Id, Zudi Ismail pada detikcom, Kamis (13/5).
Simak juga 'Mengenang Senandung Ustaz Tengku Zulkarnain di Lagu 'The Autumn Leaves'':