Sudah ada ribuan pemudik yang masuk ke Pemalang, Jawa Tengah pada H-1 Lebaran kemarin. Namun, jumlah 3.500 pemudik ini menurun jika dibandingkan pada tahun lalu yang mencapai belasan ribu orang.
"Jumlah pemudik sampai saat ini yang masuk ke kami sekitar 3.500 orang yang masuk ke Pemalang. Jauh lebih sedikit bila dibandingkan tahun lalu," kata Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo, usai melakukan pemantauan usai melakukan pemantauan di Pos Gandulan, Pemalang, Kamis (13/5/2021) dini hari.
Mukti menyebut meski ada ribuan pemudik yang pulang kampung, dia memastikan tidak ada temuan kasus Corona. Alasannya, pihaknya memberlakukan screening ketat selama menjaring pemudik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para pemudik yang terjaring sejak pengetatan hingga penyekatan, dilakukan treatment dan testing. Hasilnya, tidak ada yang positif. Jadi di Pemalang, tidak ada klaster pemudik," katanya.
Mukti menambahkan pihaknya juga telah mengerahkan petugas desa untuk mendata para pemudik yang diduga tidak terpantau. Para pemudik ini lalu dites swab antigen.
Selain itu, dia juga mengucapkan terima kasih karena warga Pemalang tertib tidak melaksanakan takbir keliling.
"Seperti yang kita pantau tadi, arus lalu lintas di Pantura maupun dalam kota lancar, tidak ada takbir keliling. Penyekatan juga dilakukan di alun-alun, sehingga tidak ada kerumunan warga di alun-alun," ucap Mukti.
Di lokasi yang sama, Kapolres Pemalang, AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho, menambahkan pihaknya bakal terus melakukan penyekatan. Penyekatan ini khususnya bakal digelar di jalur Pantura hingga berakhirnya operasi ketupat candi pada 17 Mei mendatang.
"Akan terus kita lakukan sampai berakhirnya operasi ketupat candi 17 mendatang. Malam ini, terpantau ada peningkatan di jalur Pantura, namun terkendali," kata Ronny.
Ronny menyebut selama penyekatan arus mudik ditemukan ada dua pemudik yang terindikasi positif COVID-19. Kedua pemudik itu berasal dari Purbalingga dan Tasikmalaya.
"Di kabupaten Pemalang ada lima pos penyekatan, di situ ada rapid antigen gratis. Yang positif kita bersama pemkab berkoordinasi dengan pemudik asalnya, seperti Purbalingga dan Tasikmalaya," terang Ronny.
![]() |
Ronny menyebut pihaknya juga memutar balikkan pemudik yang tidak memenuhi aturan. Namun, dia tidak mengungkap jumlahnya.
"Ada yang kita putarbalikan," jelasnya.
(ams/ams)