Viral video kecelakaan Bus Batik Solo Trans (BST) dan Kereta Api (KA) Batara Kresna. Peristiwa itu terjadi di Jalan Slamet Riyadi, Solo.
Kecelakaan terjadi pada Sabtu (8/5) sekitar pukul 10.10 WIB di timur simpang empat Gendengan, Jalan Slamet Riyadi. Kejadian tersebut terekam dalam video amatir penumpang BST yang kemudian viral di media sosial.
Salah satunya terlihat dari akun @solokini. Video itu menggambarkan penumpang BST memvideokan detik-detik serempetan antara dua kendaraan umum di Solo itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampak sopir BST yang berjalan contraflow di Jalan Slamet Riyadi sempat mengarahkan bus mundur. Namun jarak yang sudah terlanjur mepet membuat keduanya saling berserempetan.
Penumpang BST yang berada di sisi kiri terlihat kaget karena serempetan terjadi sangat dekat dengannya. Namun beruntung kecelakaan hanya mengakibatkan kerusakan ringan pada bus dan kereta.
Kabid Angkutan Dishub Solo, Taufiq Muhammad, mengatakan telah meminta keterangan dari sopir BST. Sopir mengaku saat itu sedang mengejar lampu hijau.
"Keterangan sopir, saat itu mengejar lampu hijau tapi tidak sampai. Sempat berhenti di selatan batas, mau menghindar tapi sudah kena bagian spion," kata Taufiq kepada wartawan, Minggu (9/5/2021).
Bus mengalami kerusakan pada spion dan kaca bagian kiri depan. Pihaknya bersama PT BST masih harus melakukan penyelidikan untuk menentukan apakah ada unsur kelalaian pada sopir.
"Masih kita mintai keterangan dulu supaya jelas. Kalau sepintas dari video memang ada human error di sopir BST," ujar dia.
Sementara itu, Manajer Humas Daop 6 PT KAI, Supriyanto, mengatakan KA Batara Kresna saat itu sedang berangkat dari Stasiun Purwosari menuju Wonogiri. Baru berjalan beberapa menit, kereta mengalami kecelakaan dengan bus.
Pihaknya masih berkoordinasi dengan Dishub Solo terkait kejadian tersebut. Menurutnya, kereta mengalami kerusakan pada kaca spion kiri dan pintu kereta.
"Kita cek masih dalam kondisi baik, hanya rusak di spion dan handle pintu. Kita masih koordinasi dengan Dishub, karena tentunya kecelakaan ini tidak diinginkan kedua pihak," kata Supriyanto.
(bai/rih)