1 Jemaah Positif Corona, Masjid di Klaten Tutup 3 Hari

1 Jemaah Positif Corona, Masjid di Klaten Tutup 3 Hari

Achmad Syauqi - detikNews
Selasa, 04 Mei 2021 12:57 WIB
Masjid Al-Akbar Desa Kali Tengah, Kecamatan Wedi ditutup tiga hari usai seorang jemaah positif Corona.
Masjid Al-Akbar Desa Kali Tengah, Kecamatan Wedi ditutup tiga hari usai seorang jemaahnya positif Corona (Foto: Acmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Masjid Al-Akbar di Dusun Kahuman, Desa Kali Tengah, Kecamatan Wedi, Klaten, Jawa Tengah ditutup tiga hari. Penutupan ini dilakukan usai salah seorang jemaah dirawat di ruang ICU karena positif virus Corona atau COVID-19.

"Masjid ditutup karena ada salah satu warga yang juga jemaah positif COVID. Info kemarin dari balai desa dan saya dikirim hasilnya, maka langkah kami masjid tiga hari ditutup," ungkap Takmir Masjid sekaligus Ketua RW 11 Desa Kali Tengah, Kecamatan Wedi, Sutrisno pada wartawan di lokasi, Selasa (4/5/2021).

Sutrisno mengatakan jemaah berinisial S (60) itu bersama keluarganya merupakan jemaah yang aktif di masjid. Namun, sudah sepekan ini S tidak terlihat di masjid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu minggu terakhir ini yang bersangkutan tidak jemaah lagi. Terakhir hari Jumat pekan lalu yang ke masjid hanya istrinya," lanjut Sutrisno.

Sutrisno yang juga ketua Satgas COVID-19 RW itu mengatakan pihaknya sudah melakukan tracing. Tracing itu dilakukan hanya untuk keluarga S saja, dengan alasan masjid sudah menerapkan protokol kesehatan ketat.

ADVERTISEMENT

"Masjid selama ini sudah menerapkan protokol ketat, jaga jarak, hand sanitizer, dan masker. Kalau keluarga kemarin dari puskesmas, Koramil, desa dan polsek memang datang melakukan swab istri dan anaknya," kata Sutrisno.

Dia menerangkan hasil swab anak yang bersangkutan negatif Corona. Namun karena hasil swab istri S belum keluar, pihak masjid memutuskan untuk menutup sementara.

"Sambil menunggu hasil swab yang istrinya, kegiatan jamaah ditutup untuk penyemprotan disinfektan. Kalau nanti hasil swab istri juga negatif kita akan rapatkan takmir lagi," imbuh Sutrisno.

Sutrisno menduga yang bersangkutan terpapar Corona saat beraktivitas di pasar. Sebab, yang bersangkutan bekerja sebagai pedagang pakaian yang mobilitasnya hingga ke luar kota.

"Ya berdagang pakaian ke Yogya atau ke mana tidak tahu. Biasanya keliling suami dan isteri," terang Sutrisno.

Jemaah lain, Hariyanto mengatakan yang bersangkutan sakit dan sempat dirawat di ICU rumah sakit. "Yang bersangkutan di rumah sakit, masuk ICU. Selain jemaah kadang juga imam tapi di luar bulan Ramadhan," kata Hari pada wartawan di lokasi.

Sejak ditutup Senin (3/5) sore, tim takmir dan satgas sudah melakukan penyemprotan disinfektan di area masjid. Selama ditutup ini penyemprotan akan terus dilakukan.

"Tiga hari kita lakukan penyemprotan. Untuk tracing sudah dilakukan tapi hanya pada keluarga, tidak pada jamaah masjid," pungkas Hariyanto.

Simak video 'Laporan Satgas COVID-19 soal 2.090 Orang Positif Corona Masuk RI':

[Gambas:Video 20detik]



(ams/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads