Masjid di Solo Ini Tetap Andalkan Jam Istiwa untuk Akurasi Waktu Salat

Masjid di Solo Ini Tetap Andalkan Jam Istiwa untuk Akurasi Waktu Salat

Ari Purnomo - detikNews
Rabu, 28 Apr 2021 04:20 WIB
Jam istowak di Masjid Tegalsari, Laweyan, Solo
Jam istiwa di Masjid Tegalsari, Laweyan, Solo. (Foto: Ari Purnomo/detikcom)
Solo -

Kota Solo mempunyai sejumlah masjid kuno yang berusia ratusan tahun. Keberadaan masjid-masjid kuno ini mempunyai keunikan dan daya tarik tersendiri. Seperti halnya Masjid Tegalsari yang masih mengandalkan jam matahari atau jam istiwa untuk menetapkan waktu salat zuhur.

Masjid yang yang didirikan tahun 1928 oleh KH Ahmad Shofawi masih menggunakan jam istiwa. Jam istiwa merupakan jam yang menggunakan sinar matahari untuk mengetahui kapan azan zuhur dikumandangkan.

Jam tersebut dibuat ahli falak KH Asyari. Pembuatannya sangat rumit dan membutuhkan perhitungan yang sangat detail sehingga jam ini benar-benar akurat digunakan sampai saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai sekarang jam istiwa atau bencet ini masih digunakan sebagai penentu waktu salat zuhur," takmir Masjid Tegalsari, Syakur Adro'ri, saat ditemui detikcom di lokasi, Selasa (27/4/2021).

Keberadaan jam istiwa di masjid yang terletak di Jalan Dr Wahidin No 34, Bumi, Laweyan, ini berbeda dengan jam istiwa di Masjid Agung Solo. "Kalau yang di sini tidak menggunakan bayangan benda. Melainkan dari posisi mataharinya dan garis khatulistiwa," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Jam ini berada di dalam ruangan masjid sisi selatan tepatnya di bagian serambi keputran. Bentuknya pun berbeda jauh dengan jam istiwa yang ada di Masjid Agung.

Jam istowak di Masjid Tegalsari, Laweyan, SoloJam istiwak di Masjid Tegalsari, Laweyan, Solo. (Foto: Ari Purnomo/detikcom)

Jam istiwa ini menggunakan sinar matahari yang masuk dari atap serambi. Atap didesain dengan sebuah lubang kecil yang bisa ditembus oleh sinar matahari. Tepat di bawahnya ada garis melingkar dengan diameter 380 cm.

Di tengah lingkaran itu beberapa garis atau alur yang menunjukkan arah kiblat serta garis khatulistiwa. Garis-garis yang sudah dibuat dengan perhitungan rumit ini menjadi penanda kapan waktu salat zuhur

"Pembuatannya menggunakan alat ukur seperti jangka tapi bentuknya siku namanya rubuh," ungkapnya.

Syakur mengatakan ada perbedaan waktu antara jam istiwa dengan jam dinding atau jam pada umumnya. Perbedaan ini juga terus berubah-ubah setiap bulannya mengikuti condongnya matahari.

"Untuk penandanya salat zuhur di jam istiwa itu jam 12.04, tetapi kalau jam WIB itu pukul 11.40 WIB. Jadi ada perbedaan 25 menit," ujarnya.

Syakur menambahkan, biasanya sorot matahari baru bisa masuk ke ruangan mulai pukul 10.00 WIB. Dan hanya berlangsung beberapa jam saja biasanya akan hilang pada pukul 13.30 WIB. "Itu pun kalau kondisi tidak mendung kalau mendung tidak bisa. Dan juga tergantung condongnya matahari," ucapnya.

Jam istowak di Masjid Tegalsari, Laweyan, SoloMasjid Tegalsari, Laweyan, Solo. (Foto: Ari Purnomo/detikcom)

Simak juga Video: Mengenal Jam Istiwa, Penentu Waktu Salat di Zaman Kerajaan

[Gambas:Video 20detik]



(mbr/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads