Dusun Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten yang merupakan kampung terpencil di lereng Gunung Merapi kini bakal lebih mudah diakses. Pemerintah bakal membangun jembatan gantung yang melintasi jurang.
"Rencana dari provinsi awalnya akan dimulai pembangunan bulan Mei. Tapi karena ada kendala lahan lokasi, kemungkinan baru bulan Juni-Juli," kata Kades Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Sutarno pada detikcom, Minggu (4/4/2021).
Sutarno mengatakan jembatan gantung itu nantinya akan memiliki panjang sekitar 150 meter melintasi jurang. Jurang yang memisahkan Girpasang itu sedalam sekitar 150 meter.
"Dalamnya jurang 150 meter. Selama ini sudah ada gondola barang sejak tahun 2017, tapi kadang dipakai orang melintas jurang," ungkap Sutarno.
Dia berharap dengan adanya jembatan ini, mobilitas masyarakat menjadi semakin mudah. Sebab selama ini warganya harus menempuh 1.000 anak tangga untuk beraktivitas.
"Kita akan kembangkan sebagai desa wisata dan itu sudah kita canangkan. Cuma selama ini kendala akses saja, sudah dicek bupati, Bappeda dan DPU PR," kata Sutarno.
Sutarno menyebut ada 12 kepala keluarga yang tinggal di Dusun Girpasang. Nantinya jembatan itu bakal memiliki lebar 180 cm.
"Lebar Jembatan sekitar 180 cm sehingga bisa untuk melintas sepeda motor. Kalau mobil mungkin tidak diperuntukkan," terang Sutarno.
Terpisah, Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan permbangunan jembatan gantung ini sempat tertunda pada 2020. Anggaran pembangunan jembatan gantung ini bakal menggunakan APBN.
"Pembangunan jembatan gantung Girpasang telah dianggarkan APBN 2021 sebesar Rp 4 miliar dan sudah lelang. Semoga semuanya lancar sehingga dapat segera dikerjakan," kata Mulyani kepada wartawan.
Kabag Humas Pemkab Klaten Pandu Wirabangsa menambahkan pembangunan jembatan gantung ini akan dilakukan oleh Kementerian PU. Saat ini sedang diadakan proses lelang pekerjaan.
"Sudah proses lelang tapi soal kapan dimulai pekerjaan, tentu menunggu informasi dari Kementerian. Bupati sudah mengecek dan berdialog dengan warga," jelas Pandu pada detikcom.
Lihat juga Video: Dalam 7 Jam, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas 7 Kali
