Cegah Penyebaran Corona, Masjid Jogokariyan Yogya Sediakan Tes GeNose

Cegah Penyebaran Corona, Masjid Jogokariyan Yogya Sediakan Tes GeNose

Pradito Rida Pertana - detikNews
Sabtu, 27 Mar 2021 15:53 WIB
Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta, sediakan tes GeNose, Sabtu (27/3/2021).
Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta, sediakan tes GeNose, Sabtu (27/3/2021). Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Yogyakarta -

Banyaknya kasus terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19 di kawasan Jogokariyan, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta, membuat penerapan protokol kesehatan di Masjid Jogokariyan diperketat. Seperti halnya setiap tamu dari luar daerah wajib menjalani tes GeNose di masjid.

Pantauan detikcom, beberapa jemaah yang usai melaksanakan salat zuhur tampak mengantre di selasar masjid untuk melakukan tes GeNose. Tampak pula dua orang petugas mengarahkan jemaah yang akan melakukan tes GeNose, seperti dari cara meniup kantong plastik hingga mengisi data diri. Setelah melakukan tes GeNose, mereka tampak duduk untuk menunggu surat keterangan dari hasil tes tersebut.

Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir, mengatakan bahwa sebenarnya takmir masjid sudah lama merencanakan untuk membeli GeNose. Namun baru terealisasi sekarang karena harus mengantre selama 3 bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih, sekitar 20 hari yang lalu ada seorang remaja masjid mengeluh tidak enak badan. Karena itu pihaknya melakukan tes antigen di masjid ini dan ternyata hasil tes remaja masjid itu positif COVID-19.

"Untuk GeNose sebenarnya kita sudah lama mau membelinya, tapi antreannya lama, ini saja 3 bulan baru dapat (GeNose)," kata Jazir saat ditemui di Masjid Jogokariyan, Sabtu (27/3/2021).

ADVERTISEMENT

Pertimbangan lain untuk menyediakan GeNose karena biaya untuk melakukan tes antigen cukup tinggi. Sedangkan dengan GeNose pihaknya bisa memangkas biaya dan mencakup lebih banyak orang ketika ada kasus positif COVID-19.

"Nah, alhamdulillah kita sudah dapat pesanan kita dan mulai tanggal 26 Maret kemarin sudah bisa kita mulai pelayanan dan ini hari kedua. Sudah banyak masyarakat, para tamu melakukan tes GeNose di sini," ucapnya.

"Karena cost dengan antigen tinggi, modal kita Rp 100 ribu dan kalau pakai GeNose modal kita hanya Rp 11 ribu," imbuh Jazir.

Terkait tarif untuk tes GeNose di Masjid Jogokariyan, Jazir menyebut untuk jemaah masjid tidak dikenakan biaya dan hanya dipersilakan mengganti biaya tes dengan infak seikhlasnya. Sedangkan untuk masyarakat umum hanya perlu membayar infak pengganti saja.

"Kalau untuk warga kami ya bebas, boleh infak boleh tidak. Tapi kalau yang dari luar ada infak pengganti, infak penggantinya Rp 15 ribu," ujarnya.

Infak pengganti itu, kata Jazir untuk mengembalikan biaya satu kali tes GeNose yaitu Rp 11 ribu. Sedangkan kenapa dipatok Rp 15 ribu karena untuk mengganti plastik dan biaya print hasil tes.

"Jadi kalau Rp 15 ribu nanti untuk pengganti filter, kertas print dan lain-lain. Jadi sebenarnya kita tidak menarik biaya untuk warga yang membutuhkan tes tersebut," ucapnya.

Terkait kuota harian tes GeNose di Masjid Jogokariyan, Jazir menyebut sehari mampu melayani 100 orang. Untuk waktu pelayanan bisa sampai setelah waktu salat Magrib.

"Ya 100, karena plastik hanya dapat seratus saat pembelian dan harus pesan. Tapi kalau kualitas mesin semakin kerap dipakai semakin peka atau akurat," katanya.

"Hanya penyediaan alat pelengkapnya, kami sudah pesan 1000 lagi tapi datangnya 2 pekan lagi. Karena antusiasme warga cukup tinggi, kemarin habis magrib masih melakukan pelayanan," imbuhnya.

Selain itu, menyongsong bulan Ramadhan pasti akan banyak kegiatan di Masjid Jogokariyan. Bahkan setiap harinya akan banyak tamu berdatangan ke masjid tersebut, untuk itu pihaknya membuat aturan khusus bagi tamu dari luar kawasan Jogokariyan.

"Secara periodik untuk internal kami akan cek GeNose, supaya dipastikan mereka yang berjemaah di sini aman. Tapi untuk tamu-tamu yang dari luar itu kami wajibkan (tes GeNose)," ucapnya.

"Jadi sudah kami infokan kalau mau berkunjung ke Masjid Jogokariyan prosedurnya harus tes GeNose. Karena kita kan berkewajiban melindungi masyarakat kita tetapi kita juga harus tetap melayani masyarakat yang ingin berkunjung," lanjut Jazir.

Nantinya, jika ada jemaah atau tamu yang hasil GeNosenya positif akan langsung diarahkan untuk keluar dari area masjid terlebih dahulu. Selanjutnya, pihak masjid akan mengarahkan untuk ke rumah sakit atau jika tidak bergejala agar melakukan isolasi mandiri di shelter yang ada di Jalan Jogokariyan.

"Jika ada yang hasilnya positif (COVID-19) akan diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri di 2 rumah yang berada di Jalan Jogokariyan," katanya.

Sementara itu, salah seorang jemaah yang melakukan tes GeNose, Nurudin (53), mengaku bahwa ini baru kali pertamanya. Dia sengaja mengikuti tes GeNose untuk memastikan kondisi kesehatannya.

"Baru pertama kali ini, dan hasilnya tadi alhamdulillah negatif. Ya semoga dengan adanya GeNose ini bisa menekan penyebaran COVID-19, apalagi biaya tesnya lebih terjangkau dari swab antigen atau swab PCR," ucapnya.

Tonton juga Video: MUI Terima Alat Tes Covid-19 GeNose dari Kemenristek

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads