Puluhan penemu fosil di Kudus, Jawa Tengah, mendapatkan tali asih dari pemerintah. Para penemu benda-benda berharga tersebut 'hanya' mendapatkan imbalan ala kadarnya. Bahkan ada yang diberi tali asih Rp 100 ribu untuk barang yang ditemukan.
Pada Rabu 17/3) lalu, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran memberikan imbalan untuk 46 orang penemu fosil di Kudus. Serah terima tali asih diberikan di Balai Desa Terban, Kecamatan Jekulo.
Kepala BPSMP Sangiran, Iskandar Mulia Siregar, menuturkan besaran pemberian tali asih bervariasi. Mulai dari Rp 100 ribu sampai paling banyak Rp 3 juta. Hal tersebut pun tergantung nilai penemuan fosil yang ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nilai diberikan variasi, tergantung penting setiap temuan fosil itu. Paling besar Rp 3 juta, kecil yang biasa ratusan ribu. Rp 3 juta itu. Total Rp 25 juta," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk nominal paling Rp 3 juta berupa fosil gading gajah purba, untuk gading gajah cukup panjang dan utuh. Demikian juga, bagian dari tengkorak manusia juga dihargai lebih tinggi.
Kabid Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, RR Lilik Ngesti W menuturkan 46 penemu fosil yang diberi tali asih tersebut adalah para penemu dari tahun 2020 sampai bulan Maret 2021 ini. Karena tahun 2020 lalu tidak ada pemberian tali asih kepada penemu fosil.
Fosil-fosil yang mereka temukan juga terbilang langka dan unik. Koordinator Museum Purbakala Patiayam Kudus, Jamin memaparkan ada 3 gigi rahang bawah spesies hewan babi purba, ada gading gajah purba sepanjang 2,96 meter, ada pula tulang leher bovidae (sejenis sapi), banteng, dan kerbau.
![]() |
Sedangkan menurut Lilik Ngesti W, ada juga temuan unik yakni fosil penyu purba. Menurut Lilik fosil tersebut jarang ditemukan selama ini. "Terunik ada penyu purba yang sudah lama kita tidak temukan. Tapi ada fosil penyu. Itu berarti hewan rawa. Itu agak spesifik di tahun ini," jelas dia.
Sukimin, salah seorang penerima tali asih, mengaku telah mendapat 9 piagam sebagai tanda penerima tali asih. Sejak 2016 lalu, dia sudah 9 kali menyerahkan temuan fosil. "Total sudah mendapatkan tali asih sebesar Rp 10 juta. Kalau saat ini kurang cucuk (belum cukup). Namun ini kan bisa meninggalkan petilasan (jejak) untuk anak cucu," ujarnya.
Jefri, penerima tali asih yang lain, menemukan enam fosil berupa tulang rusuk dan kaki tulang belakang banteng purba. "Sebelumnya gading gajah. Ini yang kedua. Dapat tali asih kurang lebih hampir Rp 1 juta. Dulu satu gading panjang 150 cm," terang Jefri.
Simak juga 'Cerita 'Hantu Gelap' Gigi Hiu di Sukabumi yang Kini Banyak Diburu':