Pemuda Ngamuk Menghunus Samurai di Klaten, Polisi Lepas Tembakan Merica

Pemuda Ngamuk Menghunus Samurai di Klaten, Polisi Lepas Tembakan Merica

Achmad Syauqi - detikNews
Minggu, 07 Mar 2021 20:31 WIB
pemuda mengamuk menghunus samurai
Pemuda di Klaten mengamuk menghunus samurai. (Foto: Tangkapan layar medsos warga)
Klaten -

Rekaman video penangkapan seorang pemuda yang mengamuk menghunus sebilah samurai oleh polisi viral. Dalam video terlihat polisi mengeroyok pelaku dengan galah kayu untuk melumpuhkan dan melepas tembakan khusus.

Postingan itu diunggah kali pertama oleh akun Budi Nugroho di grup Facebook info seputar Klaten (ISK) Minggu (7/3) sekitar pukul 08.00 WIB. Setelah sembilan jam, unggahan itu sudah dibagikan sebanyak 135 kali dengan 784 tanggapan.

Pemilik akun meng-upload video disertai kalimat "Sat Sabhara Polres Klaten bersama Polsek Pedan dan Koramil Pedan Melaksanakan giat penangkapan dan pengamanan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang mengganggu warga dengan menggunakan sajam di wilayah Ds Kedungan, Kec Pedan, Kab Klaten. Setelah dilakukan berbagai upaya yg tidak membahayakan ybs ODGJ tersebut akhirnya berhasil di lumpuhkan dengan tembakan jenis papper spray (tembakan merica) dan alat khusus berupa tongkat yg dimiliki oleh Sat Sabhara Polres Klaten....'"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video berdurasi 1 menit 25 detik itu terlihat polisi berjumlah enam orang membawa galah bambu beberapa kali mencoba menjatuhkan samurai dari pelaku tapi gagal sehingga harus lari menghindari sabetan.

Pemuda berambut gondrong dan berkaus merah yang mengamuk terlihat beberapa kali menantang polisi. Pelaku akhirnya berhasil diringkus dan dibawa polisi.

ADVERTISEMENT

Pemilik akun Budi Nugroho menjelaskan video itu terjadi di Klaten pada Kamis (4/3/2021) siang. Lokasinya di Desa Kedungan, Kecamatan Pedan.

"Itu sudah hari Kamis lalu di Desa Kedungan, Pedan. Pelaku berinisial AG akhirnya bisa kami amankan," jelas Budi yang juga anggota Regu 2 Satuan Pengendalian Massa Sat Sabhara Polres Klaten kepada detikcom, Minggu (7/3/2021) sore.

Budi yang berpangkat Bripka itu menceritakan, awalnya Komandan Regu Iptu Supandi mendapatkan informasi dari Polsek ada orang gila membawa pedang di jalanan. Pukul 12.00 WIB dirinya dan lima personel berangkat.

"Saat kami datang pelaku masuk rumah dan kita tembakan peluru asap. Kemudian pelaku keluar membawa samurai," ungkap Budi.

Selanjutnya: Saat polisi lepas tembakan merica

Tonton juga Video: ABK yang Ngamuk-Serang Temannya di Laut Gegara Pacarnya Digoda

[Gambas:Video 20detik]



Petugas, lanjut Budi, mencoba menjatuhkan samurai dengan galah bambu. Beberapa kali pukulan ke tangan dan samurai gagal dan mencoba menyerang petugas.

"Beberapa kali anggota mundur sebab pelaku membawa samurai. Akhirnya ditembakkan peluru merica ke pelaku sehingga pelaku terus sibuk mengucek mata dan saat itulah kami sergap," sambung Budi.

Sebelum menangkap pelaku, ucap Budi, Polsek dan Polres sudah berkoordinasi dengan keluarga pelaku. Setelah diizinkan keluarga baru dilakukan tindakan.

"Sebelumnya kita sudah ijin keluarga dan keluarga meminta tidak ada yang terluka. Akhirnya kita tembakan merica dan kita bawa ke RSJD," pungkas Budi.

Kapolsek Pedan AKP Damin menjelaskan sebelum mengamuk membawa senjata tajam, pelaku sempat corat-coret di jalan. Tangannya membawa samurai.

"Betul sudah diamankan. Sebelum diamankan yang bersangkutan corat-coret di jalan yang isinya provokasi dengan membawa pedang. Setelah kami lidik ternyata yang bersangkutan warga kedungan, Pedan," kata Damin kepada detikcom.

Dari keterangan keluarga, ungkap Damin, yang bersangkutan depresi sering berobat. Polsek berkoordinasi dengan muspika, perangkat desa dan keluarga sebelum diamankan.

"Karena membahayakan masyarakat kita koordinasi dengan Polres untuk mengamankan. Karena yang bersangkutan membawa senjata makanya kita menggunakan alat," jelas Damin.

Halaman 2 dari 2
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads