.webp)
Gus Muwafiq menyebut jenglot pernah ngetren pada zaman Majapahit akhir dan awal Kerajaan Demak. Namun setelah zaman itu, jenglot mulai jarang ditemui.
"Ya dia makhluk, makhluk yang sudah pernah menjadi tren pada zamannya gitu. Jadi tren jenglot di kisaran Majapahit, era jenglot itu akhir Majapahit awal Demak setelah itu jarang ditemui," ucap Gus Muwafiq.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulunya, jadi dulu ada orang yang punya ilmu semacam ilmu rawa rontek. Ketika dia mau melepaskan kehidupannya tidak bisa dan menjadi mengecil," sambung dia.
 Kawasan Makam Buyut Akasah di Desa Burikan Kecamatan Kota, Kudus, Senin (1/3/2021). Foto: Dian Utoro Aji/detikcom |
Gus Muwafiq pun mengimbau kepada masyarakat jika menemukan jenglot jangan terlalu heboh. Karena jika menemukan jenglot sama saja menemukan sisa-sisa peradaban masa lalu.
"Masyarakat kalau menemukan jenglot seperti menemukan keris saja, artinya sisa-sisa peradaban masa lalu. Jadi kalau ketemu jenglot jangan terlalu heboh, karena kan bisa jadi bukan jenglot asli," terang Muwafiq.
(ams/ams)
