Gunung Merapi kembali erupsi pagi ini dengan mengeluarkan awan panas guguran. Luncuran awan panas terpantau ke arah barat daya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menjelaskan awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 milimeter dengan durasi 130 detik.
"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi tgl 26 Februari 2021 pukul 04.39 WIB," kata Hanik dalam keterangannya, Jumat (26/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan durasi erupsi, Hanik memperkirakan jarak luncur awan panas mencapai 1,5 kilometer. "Estimasi jarak luncur 1,5 kilometer mengarah ke baratbdaya. Untuk tinggi kolom tdk teramati karena visual Merapi berkabut," jelasnya.
Lebih lanjut, berdasarkan laporan pengamatan aktivitas per 6 jam selain awan panas, guguran lava pijar Gunung Merapi juga masih sering terjadi.
"Dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB hari ini, teramati guguran lava pijar 6 kali dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya," ungkapnya.
Sementara untuk kegempaan, tercatat gempa guguran sebanyak 41 kali dan gempa tektonik jauh sebanyak 1 kali. "Untuk tingkat aktivitas Gunung Merapi masih di level Siaga," tegasnya.
Oleh karena itu, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Lihat juga video 'Penampakan Gunung Merapi Dini Hari Luncurkan Lava Pijar':