Jadi Langganan Banjir, Bupati Pati Minta Sungai Juwana Dinormalisasi

Jadi Langganan Banjir, Bupati Pati Minta Sungai Juwana Dinormalisasi

Arif Syaefudin - detikNews
Senin, 15 Feb 2021 19:36 WIB
Bupati Pati Haryanto saat memantau banjir di Desa Babalan Kecamatan Gabus, Senin (15/2/2021).
Bupati Pati Haryanto saat memantau banjir di Desa Babalan, Kecamatan Gabus, Senin (15/2/2021). (Foto: Arif Syaefudin/detikcom)
Pati -

Bupati Pati Haryanto meminta pemerintah pusat turun tangan untuk menangani banjir di wilayahnya. Salah satunya dengan melakukan normalisasi di Sungai Silugonggo Juwana, Pati.

"Banjir ini merupakan bencana rutin yang terjadi karena luapan Sungai Silugonggo. Lokasi yang terdampak banjir pun adalah wilayah yang berada di sepanjang alur sungai tersebut," kata Haryanto saat memantau banjir di Desa Babalan, Kecamatan Gabus, Senin (15/2/2021).

Haryanto mengaku sudah beberapa kali mengirimkan surat ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Balai Besar terkait dengan kondisi tersebut. Dalam kesempatan itu pihaknya meminta upaya normalisasi Sungai Juwana segera dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan Detail Engineering Design (DED)-nya sudah dua tahun jadi. Saya juga sudah audiensi di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan telah menyampaikan lewat surat maupun usulan terkait normalisasi Sungai Juwana, yang memang menjadi ranah pemerintah pusat," ucapnya.

Dia juga meminta agar proyek normalisasi Sungai Juwana ini menjadi perhatian. Dia berharap proyek normalisasi sungai ini diprioritaskan untuk mengantisipasi banjir di Pati.

ADVERTISEMENT

"Iya paling tidak mohon untuk program nasional ada yang ditunda terlebih dahulu untuk menuntaskan penyelesaian Sungai Juwana. Kalau dikasih program sepotong-sepotong kami khawatir itu tidak bisa selesai karena Sungai Juwana adalah pembuangan 26 anak sungai," pintanya.

Sebab, jika permasalahan Sungai Silugonggo Juwana ini tak terselesaikan, bakal banyak warga yang perekonomiannya terdampak. Dari catatannya ada ratusan hektare sawah gagal panen akibat puso dan terendam banjir.

"Tanaman yang tergenang air akan rusak. Petani yang mau panen kurang lebih ada 680 hektare dan itu siap panen, tapi dua hari akhirnya puso," ujar dia.

(ams/rih)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads