43 desa di Kabupaten Pati masih terendam banjir hingga Jum'at (12/2/2021). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati menaksir kerugian secara material mencapai Rp 31,2 miliar.
Kepala BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi, mengatakan kerugian tersebut dihitung dari nilai ekonomi area perkebunan, sawah, maupun tambak yang gagal panen karena terendam banjir.
"Total kerugian dari insiden banjir yang merendam sebanyak 6 Kecamatan di Pati ini, ada sejumlah Rp 31,2 lebih. Sesuai pendataan dari tim kami," terang Martinus kepada detikcom melalui sambungan telepon, Jumat (12/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sudah 2 Pekan Banjir Masih Merendam Pati |
Dari sejumlah Desa yang terendam banjir, kata Martinus, paling besar nilai kerugiannya adalah Desa Tondomulyo dan Sonorejo Kecamatan Jakenan. Masing-masing mengalami kerugian senilai Rp 7 miliar.
"Ada pula desa-desa yang memang tidak ada sawah ataupun tambaknya, sehingga tidak dihitung ada nilai kerugiannya," imbuhnya.
Hingga Jumat siang, kata Martinus, jumlah wilayah terendam banjir masih terhitung sama, yakni 43 Desa di 6 Kecamatan se Kabupaten Pati. Rata-rata ketinggian air mencapai 30 sentimeter hingga 130 sentimeter.
"Jumlah gedung yang tergenang air ada sebanyak 22 unit, rumah terdampak 3.363 unit, rumah yang terendam sebanyak 3.668 unit, dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 4.935 terdiri dari 15.273 jiwa," pungkasnya.
(mbr/mbr)