Pedagang Ternak-Warung Makan di Klaten Keluhkan 'Jateng di Rumah Saja'

Pedagang Ternak-Warung Makan di Klaten Keluhkan 'Jateng di Rumah Saja'

Achmad Syauqi - detikNews
Jumat, 05 Feb 2021 16:17 WIB
Situasi pasar hewan Plembon, Kecamatan Klaten Utara, Klaten, Jumat (5/2/2021).
Situasi pasar hewan Plembon, Kecamatan Klaten Utara, Klaten, Jumat (5/2/2021). Foto: Achmad Syauqi/detikcom
Klaten -

Sejumlah pedagang ternak hingga pemilik warung makan di Kabupaten Klaten mengeluhkan gerakan Jateng di Rumah Saja yang akan dilaksanakan Sabtu (6/2)-Minggu (7/2). Para pedagang bingung dengan aturan warung hingga pasar boleh buka tapi di sisi lain warga diimbau tidak keluar rumah.

"Benar-benar bikin bingung (kebijakan pemerintah). Pemilik warung sate sejak kemarin sudah tidak membeli kambing ke pedagang," kata salah seorang pedagang kambing warga Ngawen, Klaten, Fajar, saat ditemui detikcom, Jumat (5/2/2021).

Menurut Fajar, pemilik warung sate tidak membeli kambing dengan alasan hari Sabtu dan Minggu ini warga tidak boleh keluar. Dengan alasan itu pedagang sate memilih menutup warungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alasannya karena ada informasi hari Sabtu dan Minggu tidak boleh keluar jadi warung tidak buka dan tidak belanja kambing. Pedagang dan pasar jadi sepi," lanjut Fajar.

Pedagang kambing di Pasar Plembon, Eko Gaper, juga mengeluhkan sepinya pasar sejak beberapa hari lalu. Penyebabnya tak lain adalah adanya gerakan Jateng di Rumah Saja yang dicetuskan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

ADVERTISEMENT

"Sepi karena ada PPKM, Pak Ganjar ngomong Sabtu-Minggu libur di rumah saja. Edaran bupati tidak tutup tapi Pak Ganjar bilang tutup dua hari lockdown," kata Eko saat ditemui di pasar.

Eko mengaku penjualan sepi karena tidak ada orang ke pasar. Warung sate tutup dan orang tidak ada hajatan.

"Ya sepi penjualan. Biasanya hari normal minimal laku satu atau dua ekor, sekarang bawa lima ekor saja tidak laku padahal harga normal rata rata Rp 1,8 juta kambing siap konsumsi," ucap Eko.

Hal senada juga dikeluhkan, pedagang sayur keliling, Semi. Semi mengatakan informasi tentang Jateng di Rumah Saja disebutnya membingungkan. Pasar tidak tutup tapi orang tidak boleh keluar rumah.

"Membingungkan, ada yang bilang pasar tutup ada yang bilang boleh buka. Tapi saya pilih di rumah tidak jualan dua hari sebab katanya orang tidak boleh keluar rumah," kata Semi saat dijumpai di Kecamatan Delanggu.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...

Tonton juga Video "Aksi Warga Solo Kampanyekan Program Ganjar di Rumah Saja":

[Gambas:Video 20detik]



Terpisah, pemilik warung makan di Kecamatan Wonosari, Iin, mengatakan hari Sabtu dan Minggu ini terpaksa menutup warung. Karena dia khawatir jika tetap buka tidak ada orang yang beli karena diminta di rumah saja.

"Mau pasar jadi tutup atau tidak bukan itu masalahnya. Kalau orang tidak boleh keluar rumah, warung mau siapa yang beli? Padahal biasanya ramai orang bersepeda dan bepergian," ucap Iin ditemui di warungnya.

"Ya rugi tapi mau bagaimana lagi. Kalau terus begini bisa bangkrut dan tutup beneran," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, selama gerakan 'Jateng di Rumah Saja', Pemkab Klaten menutup objek wisata, membatasi hajatan 20 orang, namun tetap membolehkan pasar tradisional buka. Kebijakan itu berlaku mulai tanggal 6 Februari pukul 00.00 WIB.

"Sudah ditanda tangani SE Bupati 443.5/ 029 dan berlaku mulai tanggal 6 jam 00.00 WIB sampai tanggal 7 jam 24.00 WIB tinggal di rumah. Ditambah mulai jam 21.00 WIB di rumah saja itu adalah penekanan dari Ibu Bupati agar lebih taat diam di rumah," jelas Tim Ahli Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten, dokter Roni Roekmito, kepada detikcom, Jumat (5/2).

Halaman 2 dari 2
(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads