Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta perayaan Imlek yang berpotensi menimbulkan kerumunan saat pandemi virus Corona atau COVID-19 ditiadakan. Salah satunya yaitu atraksi Barongsai.
"(Barongsai) Nggak, nggak," kata Ganjar di kantornya, Semarang, Senin (1/2/2021).
Hal itu diungkapkan Ganjar ketika ditanya terkait perayaan Imlek tahun ini. Meski begitu, Ganjar menegaskan untuk ibadah tetap diperbolehkan, asalkan via daring
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibadah boleh, kan bisa virtual," jawab Ganjar.
Ganjar juga mengaku sudah mengusulkan agar libur Tahun Baru Imlek tahun ini ditiadakan.
"Nggak usah (ada libur panjang), kita sudah usulkan ke pemerintah pusat. Kayaknya nggak perlu ada libur panjang," ucap Ganjar.
Salah seorang tokoh Tionghoa Jawa Tengah, Harjanto Halim,mengaku tidak keberatan dengan kebijakan tersebut. Harjanto juga tak ingin perayaan Imlek justru memicu klaster baru Corona di Jateng.
"Kami menghormati keputusan pemerintah itu, kami menerima karena kami juga tidak ingin perayaan Imlek justru akan menimbulkan klaster baru," kata Harjanto saat dihubungi wartawan.
Dia pun meminta Imlek dirayakan bersama keluarga di rumah. Harjanto menyebut sejumlah kegiatan menyambut Imlek tahun ini juga ditiadakan.
"Kami meminta umat untuk di rumah saja, merayakan Imlek bersama keluarga inti. Keluarga jauh juga kami minta tidak berkunjung ke keluarga lainnya. Berbagai perayaan yang biasanya ada, juga akan kami tiadakan tahun ini. Kami minta masyarakat mendukung, kalau kangen dengan keluarga, bisa melalui video call," pesannya.
(ams/sip)