BPPTKG: Intensitas Erupsi Gunung Merapi Masih Rendah

BPPTKG: Intensitas Erupsi Gunung Merapi Masih Rendah

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Jumat, 29 Jan 2021 18:18 WIB
Gunung Merapi erupsi Rabu (27/1) siang ini. Warga yang berada di kawasan rawan bencana pun turun untuk mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman.
Gunung Merapi erupsi, Rabu (27/1/2021) siang. (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Yogyakarta -

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan saat ini volume kubah lava Gunung Merapi menurun dan intensitas erupsi masih rendah. Potensi bahaya Gunung Merapi juga disebut sedikit berkurang.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida menjelaskan kendati potensi bahaya Gunung Merapi agak berkurang, ia tetap meminta masyarakat agar waspada. Sebab, menurutnya tidak ada yang pernah tahu seberapa besar suplai magma dari dalam yang akan muncul ke permukaan.

"Secara umum iya (potensi bahaya berkurang). Namun yang harus diperhatikan kalau ada suplai dari dalam ini yang kita tidak pernah tahu. Tapi sampai saat ini potensi (bahaya) itu lebih kecil, potensi awan panasnya (juga) menurun," kata Hanik dalam jumpa pers virtual, Jumat (29/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan per tanggal 28 Januari 2021 volume kubah lava Merapi mencapai 62 ribu m3. Menurutnya, saat ini intensitas erupsi Gunung Merapi masih rendah jika melihat laju pertumbuhan kubah lava dan rata-rata ekstrusi atau keluarnya magma per harinya.

"Intensitas erupsi (Gunung Merapi) masih rendah. Kecepatan pertumbuhan kubah lava maksimal 22 ribu m3 per hari pada 23 Januari 2021, dengan rata-rata pertumbuhan kubah lava 8 ribu m3 per hari. Laju ekstrusi magma diperkirakan 24 ribu m3 per hari," paparnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, lanjut Hanik, jarak luncuran awan panas juga masih jauh dari permukiman terdekat dengan puncak Gunung Merapi. Hingga saat ini, luncuran awan panas terjauh yakni sejauh 3,5 kilometer yang terjadi pada 27 Januari lalu.

"Jarak luncur awan panas masih jauh dari pemukiman terdekat yakni di jarak 6,5 kilometer," ungkapnya.

Hanik menjelaskan untuk potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

"Daerah di luar potensi bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," pungkasnya.

(rih/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads