Jembatan di Sungai Elo Magelang Putus Diterjang Banjir

Jembatan di Sungai Elo Magelang Putus Diterjang Banjir

Eko Susanto - detikNews
Kamis, 28 Jan 2021 15:54 WIB
Jembatan di Sungai Elo, Kabupaten Magelang putus diterjang banjir, Selasa (26/1/2021).
Jembatan di Sungai Elo, Kabupaten Magelang putus diterjang banjir, Selasa (26/1/2021). (Foto: Eko Susanto/detikcom)
Kabupaten Magelang - Jembatan yang menghubungkan Desa Bumirejo dengan Desa Paremono, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, hanyut terbawa arus banjir Sungai Elo. Akibatnya warga yang biasanya melintas jembatan itu harus memutar jalan lain yang lebih jauh.

Jembatan yang terbawa banjir pada Selasa (26/1) lalu ini, memiliki panjang sekitar 25 meter dengan lebar 2 meter. Kemudian dari permukaan air ketinggian normal biasanya sekitar 8 meter. Jembatan ini menghubungkan antara Dusun Dukuh dengan Krandegan yang juga wilayah Desa Bumirejo. Selain itu, ada Dusun Gamol, Desa Paremono, Kecamatan Mungkid.

"Saya bangun pagi jembatan sudah tidak ada. Kata tetangga kejadian sekitar pukul 22.30 WIB, karena banjir," kata Miselan (35), warga Dusun Dukuh, yang rumahnya berdekatan dengan jembatan, Kamis (28/1/2021).

Sebelum terbawa banjir, kata Miselan, tiang penyangga yang berada di sebelah timur telah ambrol. Kemudian, karena hujan deras badan jembatan terbawa arus air.

"Harapan saya ya dibangun kembali karena banyak orang yang lewat," ujarnya.

Kadus Dukuh Sugiarti menambahkan beberapa jam sebelum kejadian, hujan lebat mengguyur daerah itu. Kemudian air sungai meluap sampai di atas jembatan pada Selasa (26/1) sekitar pukul 22.00 WIB.

"Sekarang masyarakat prihatin dengan jembatan itu akses warga dari Dusun ke Krandegan itu juga terputus," tuturnya.

Menurutnya jembatan tersebut biasanya dipakai beraktivitas warga baik menuju lahan persawahan, sekolah maupun lainnya.

Diwawancara terpisah, Camat Mungkid R Anta Marpuji mengatakan arus banjir di Sungai Elo sangat besar saat peristiwa itu terjadi.

"Itu (jembatan) memang terbawa arus banjir, itu kan besar banjirnya. Sebetulnya, awalnya sudah ada cagak (tiang) yang nggantung, mungkin karena arus besar terbawa malahan," ujarnya saat dihubungi wartawan hari ini.

Dia menjelaskan di sebelah jembatan tersebut terdapat 20 warga Dusun Krandegan yang masuk wilayah Desa Bumirejo. Karena putusnya akses ini, jika mereka hendak ke Desa Bumirejo maka harus memutar sejauh sekitar 5 km.

"Mereka tidak terisolir, hanya tidak punya jalan pendek ke Bumirejo. Kalau mau ke Bumirejo harus memutar jauh sekitar 5 km," tuturnya.

Dia mengaku telah membahas putusnya jembatan ini. Solusinya yakni pengerasan jalan.

"Yang Desa Paremono ada pengerasan jalan sampai batas wilayah Bumirejo sampai dusun itu (Krandegan) sekitar 300 meteran. Kita bangun dalam waktu dekat ini, talangan pinjaman material untuk pengerasan jalan sekitar 300 meter," ujarnya. (sip/ams)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads