Ini Alasan Walkot Semarang Hendi Tak Divaksin Corona Kloter Pertama

Ini Alasan Walkot Semarang Hendi Tak Divaksin Corona Kloter Pertama

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 14 Jan 2021 12:30 WIB
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, bicara soal vaksinasi virus Corona, Kamis (14/1/2021).
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, bicara soal vaksinasi virus Corona, Kamis (14/1/2021). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Kabupaten Semarang -

Meski daerahnya menjadi prioritas di Jawa Tengah, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, tidak jadi penerima vaksin COVID-19 pada tahap pertama hari ini. Selain sebagai penyintas Corona, pria yang akrab disapa Hendi itu juga tak mendapat vaksin paling awal karena disebut memiliki antibodi yang tinggi.

Pantauan di lokasi vaksinasi Corona, Hendi datang ke di kantor Dinkes Kota Semarang yang satu gedung dengan Puskesmas Pandanaran, Kamis (14/1/2020). Wakilnya, Hevearira Gunaryanti Rahayu atau Ita tetap menjalani vaksinasi sebagai Forkompimda Kota Semarang pertama yang divaksin.

"Saya termasuk penyintas COVID. Sudah kordinasi dengan dokter yang merawat dianjurkan tes darah. Imun kami masih kuat. Agar lebih tepat sasaran vaksin untuk kami serahkan ke Bu Wakil. Sebagai pesan vaksin ini aman," kata Hendi di kantor Dinkes Jateng, Kamis (14/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hendi tidak menutup kemungkinan ia bakal diberi vaksin pada tahap selanjutnya. Saat ini ia masih ingin melanjutkan memberi donor plasma konvalensen bagi pasien Corona.

"Pada saatnya antibodi mulai turun, saat kami tidak bisa donor plasma kami bisa akan dapat vaksin. Tapi hari ini bukan prioritas mendapat vaksin. Saya ingin sumbangkan plasma," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui ada 12 tokoh di Kota Semarang diberi vaksin hari ini. Mereka terdiri dari Wakil Wali Kota Semarang, Kapolrestabes, Dandim, Dandenpom, Kajari, Ketua PN, Ketua DPRD, Ketua MUI, Kadin, Ketua IDI, Balai POM, dan Kadinkes.

"Nakes hari ini sudah mulai. Vaksinnya cukup, ada yang ambil kemarin dan tadi. Sehari ada 3 siklus, satu siklus 15 orang. Jadi satu tempat sehari ada 45 orang," kata Kadinkes Kota Semarang, Abdul Hakam.

Sementara itu Wakil Wali Kota Semarang, Ita, mengatakan tidak merasakan efek samping setelah disuntik hingga 30 menit kemudian untuk melihat apakah ada kejadian ikutan pasca imunisasi (kipi).

"Alhamdulillah tidak ada dampak yang dirasakan setelah 30 menit. Kayak disuntik biasa ya, kan pernah vaksin miningitis," ujar Ita.

(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads