Kasus terorisme yang pernah menjerat Abu Bakar Ba'asyir menyisakan tugas deradikalisasi. Pihak keluarga berkomitmen untuk menjauhkan Abu Bakar Ba'asyir dari pandangan ekstrem.
"Kami tidak spesifik menjauhkan ISIS atau pihak tertentu. Apapun pemikiran, cara berpikir yang tidak benar, baik ekstremisme dan sebagainya. Apapun namanya ISIS atau tidak ISIS akan diupayakan pihak keluarga semampunya," kata kata putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim, dalam jumpa pers di Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jumat (8/1/2021).
Menurutnya, keluarga akan memberikan penjelasan kepada Abu Bakar Ba'asyir. Cara meluruskan pandangan ekstrem ialah dengan kembali mendalami ilmu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Nanti kita memberi penjelasan dan upaya. Cara terbaik adalah dengan ilmu. Kita kembalikan ilmunya, bagaimana Al-Qur'an dan Assunah, Rasulullah mengajarkan Islam yang benar," kata dia.
"Ketika bisa kembali dengan benar dan ilmu yang luas maka akan terjadi keseimbangan dalam berpandangan," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Abu Bakar Ba'asyir bebas dari menjalani hukuman kasus terorisme hari ini. Ba'asyir keluar dari Lapas Gunung Sindur, Bogor, pukul 05.24 WIB tadi dan langsung pulang ke Ponpes Al-Mukmin Ngruki.
Abu Bakar Ba'asyir bersama rombongan tiba di Ngruki pukul 13.35 WIB. Terdapat beberapa mobil dalam rombongan tersebut. Selain dari keluarga, ada mobil tim kesehatan dan ambulans yang turut mendampingi.
Setibanya di Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir menjalankan salat. Keluarga mengatakan tak ada kegiatan tertentu yang akan dilakukan Abu Bakar Ba'asyir hari ini selain beristirahat di rumahnya yang ada di dalam kompleks pondok pesantren.
(rih/sip)