Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta seluruh pengurus wilayah, cabang, lembaga, badan otonom NU dan pondok pesantren untuk menyelenggarakan salat gaib, pembacaan yasin dan tahlil untuk almarhum KH R Najib Abdul Qadir.
Hal tersebut tertuang dalam instruksi No. 4095/C.1.34/01/2021 tertanggal 4 Januari 2021. Dalam instruksi tersebut PBNU menyampaikan dukacita atas wafatnya Pengasuh Ponpes Al-Munawwir Krapyak yang juga Rais Syuriyah PBNU, KH R Najib Abdul Qadir, pada Senin 4/1) kemarin.
Sehubungan dengan hal tersebut, PBNU menginstruksikan kepada seluruh pengurus wilayah, cabang, lembaga, badan otonom NU dan pondok pesantren di semua tingkatan untuk menyelenggarakan salat gaib, pembacaan yasin dan tahlil untuk almarhum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Rois Syuriah PWNU DIY, Hilmy Muhammad, membenarkan hal tersebut. Mengingat saat ini masih pandemi COVID-19 dan perlu untuk menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari, untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Nggih (iya), (PBNU mengeluarkan instruksi tersebut)," ucapnya kepada detikcom, Selasa (5/1/2020).
"Karena salat gaib tidak harus dilakukan secara berjamaah, tetapi bisa dilaksanakan sendiri-sendiri atau secara jamaah terbatas," ujar Gus Hilmy.
Diberitakan sebelumnya, pengasuh Ponpes Al-Munawwir Krapyak, Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul KHR Najib Abdul Qodir Munawwir meninggal dunia, Senin kemarin.
Pemakaman janazah cucu pendiri Ponpes Al-Munawwir tersebut rencananya akan dilaksanakan siang ini di pemakaman Pathok Negoro, Bantul.
(mbr/mbr)