Ikan Budidaya di Waduk Kedung Ombo Sragen Mati Mendadak

Ikan Budidaya di Waduk Kedung Ombo Sragen Mati Mendadak

Andika Tarmy - detikNews
Minggu, 20 Des 2020 12:42 WIB
Ikan budidaya petani keramba di Waduk Kedung Ombo (WKO) Sragen mati mendadak, Jumat (18/12/2020).
Ikan budidaya petani keramba di Waduk Kedung Ombo (WKO) Sragen mati mendadak. (Foto: dok. Istimewa)
Sragen -

Ikan Budidaya milik petani keramba Waduk Kedung Ombo (WKO) di Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah, mati mendadak. Akibatnya para petani ikan menanggung kerugian hingga miliaran rupiah.

"Benar, ikan mati mendadak sejak hari Jumat kemarin. Hampir semua petani terdampak, namun sementara yang terdata sekitar 200 keramba yang ikannya mendadak mati," ujar Kepala Desa Ngargotirto, Sumadi saat dihubungi detikcom, Minggu (20/12/2020).

Sumadi mengatakan dari total 115 petani keramba yang berada di wilayahnya, ada 20 petani yang melaporkan kematian ikan miliknya. Sumadi menduga total ikan yang mati mencapai 200 ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sekarang harga ikan sekitar 25 ribu per kilogram, tinggal mengalikan. Kerugiannya mencapai miliaran rupiah. Soalnya mayoritas ikan yang mati justru yang umur siap panen," terangnya.

Sumadi mengatakan warga sekitar biasa menyebut fenomena tersebut sebagai upwelling. Hal ini terjadi akibat perubahan suhu bawah air dengan permukaan. Perbedaan suhu ini membuat air di dasar waduk tiba-tiba naik ke permukaan.

ADVERTISEMENT

"Tanda-tandanya seperti biasa. Air tiba-tiba warnanya putih, kalau pemilik keramba tidak waspada, bisa mati semua ikannya," jelas Sunardi.

Sepanjang tahun ini, menurut Sumadi, petani keramba di WKO sudah mengalami tiga kali upwelling. Upwelling yang biasa terjadi pada musim kemarau, namun sekarang juga melanda saat penghujan.

"Tahun ini sudah tiga kali, belum jelas kenapa bisa berkali-kali. Tahun 2016 dulu bahkan sempat empat kali setahun. Petani nggak bisa apa-apa, paling bisanya menggeser keramba ke lokasi yang airnya aman," jelasnya.

Salah seorang petani keramba, Sunardi, mengaku berhasil menyelamatkan ikannya tepat waktu. Pada saat ada laporan ikan mati mendadak, dirinya langsung menggeser keramba ke lokasi lain.

"Saya begitu ada laporan darurat langsung menggeser keramba. Saya geser sekitar 20 meter, sementara masih aman. Menurut saya kejadian ini dipicu cuaca, soalnya akhir-akhir ini cuacanya sangat dingin," ujarnya.

(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads