Hujan deras, angin kencang dan gelombang tinggi terjadi di pesisir Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kemarin. Akibatnya puluhan rumah warga rusak dan sekitar seratus warga terdampak.
"Data rumah yang rusak sementara ada sekitar 40 rumah (di Desa Bedono). Sementara data yang kita terima dari Pak Lurah. Ini rekan-rekan dari tim assessement masih melakukan pendataan, untuk data semestinya kita belum bisa menyebutkan," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Suprapto, kepada wartawan di Dukuh Tambaksari, Selasa (8/12/2020).
Suprapto menyebut Desa Bedono menjadi desa terdampak paling parah. Hingga kini pihaknya masih menunggu laporan dari wilayah lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bedono ini kita tangani terlebih dahulu, setelah itu kita melakukan kegiatan di lain desa atau kecamatan," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kades Bedono, M Agus Salim, menambahkan hingga saat ini pendataan masih berlangsung. Untuk sementara tercatat ada puluhan KK di desanya yang terdampak.
"Saat ini masih pendataan, sementara yang mengungsi di Dukuh Tambaksari sebanyak 30 jiwa atau 11 kepala keluarga (KK), Dukuh Bedono 22 KK, Dukuh Pandansari 10 KK," kata Agus.
Agus menceritakan kerusakan rumah disebabkan hujan deras, angin kencang, dan gelombang tinggi air laut ditambah air pasang. Dia menyebut ketinggian gelombang laut kemarin mencapai 2 meter.
"Warga Dukuh Tambaksari mengungsi di masjid, sedangkan Dukuh Bedono dan Pandansari mengungsi ke rumah warga lain yang aman," ujarnya.
Salah seorang warga Desa Bedono, Nasoha (58), menceritakan rumahnya terdampak abrasi. Dia mengungkap gelombang besar terjadi dua kali pada Senin (7/12) sekitar pukul 23.00 WIB, dan pukul 02.00 WIB hingga subuh pagi tadi.
"Yang paling besar (arusnya) pukul 02.00 WIB. Langsung seisi rumah terbawa arus," jelas Nasoha sambil mengamankan beberapa dokumen penting di rumahnya.
Nasoha dan tiga orang anggota keluarganya kini mengungsi di rumah keluarga. Hampir seluruh bagian rumahnya rusak.
"Saat gelombang datang, saya sempat menahan dengan lemari. Karena tidak kuat, saya lepas," ujarnya.
(sip/ams)