Dua pilot TNI AU mengalami kecelakaan saat melaksanakan latihan rutin siang tadi. Insiden jatuhnya pesawat latih KT-1B Wong Bee Nomor Registrasi LL-0111 itu mengenai sebagian bangunan gedung SMK yang ada di dekat Lanud Adisutjipto.
"Tidak merusak gedung. Kena sebagian atap bangunan, tapi tidak menabrak gedung bangunan gudang SMK," kata Kadispenau Kolonel Pnb Indan Gilang saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (7/12/2020).
Indan menyebut kondisi pesawat mengalami kerusakan berat, sedangkan kedua pilot dinyatakan selamat. Saat ini kedua pilot yakni Mayor Pnb Sekti Ambarwati (instruktur) dan Letda Adm Krisna Nugraha (Siswa Penerbang) masih dirawat di Rumah Sakit Pusat TNI AU (Ruspau) Hardjolukito, Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedang diobservasi," jawab Indan saat ditanya kondisi kedua pilot latih tersebut.
Kecelakaan ini terjadi pada pukul 12.50 WIB tadi, yaitu pada saat melakukan pendaratan di ujung barat landasan pacu atau runway 09 Lanud Adisutjipto. Penyebab kecelakaan saat ini masih dalam proses invetigasi oleh TNI AU.
Untuk diketahui, Indonesia mulai menggunakan versi KT-1B pada akhir tahun 2003. Pada versi ini, KT-1 dimodifikasi sehingga memungkinkan pilot mempersiapkan keterampilan menerbangkan pesawat tempur jet supersonik.
Indan menambahkan pesawat tersebut pertama tiba pada tahun 2003. "Batch pertama datang tahun 2003, batch kedua tahun 2006," jelasnya kepada detikcom, sore ini.
Selain Indonesia, Korean Trainer (KT) ini juga digunakan oleh Angkatan Udara Turki, Peru, dan Senegal. Sebelum insiden di Yogya, pesawat latih ini juga pernah jatuh di Bandara Ngurah Rai, Bali pada 24 Juni 2010 silam.
Kala itu pesawat yang ditumpangi Pangdam Udayana Mayjen Rachmad Budianto, kecelakaan di landasan pacu bandara. Kedua penumpangnya saat itu berhasil menyelamatkan diri dengan kursi pelontar sehingga tidak ada korban jiwa yang jatuh.
(ams/sip)