Gunung Merapi Siaga, Satwa yang Turun Tak Boleh Ditangkap!

Gunung Merapi Siaga, Satwa yang Turun Tak Boleh Ditangkap!

Jauh Hari Wawan S. - detikNews
Jumat, 27 Nov 2020 11:22 WIB
Gunung Merapi mengeluarkan asap sulfatara terlihat jelas dari kota Yogyakarta, Jumat (27/11/2020). Berdasarkan pantauan aktivitas kegempaan Merapi tercatat sejak pukul 00.00 - 06.00 tercatat gempa guguran sebanyak 15 kali, gempa hembusan sebanyak 22 kali, gempa fase banyak 109 kali dan gempa vulkanik dangkal sebanyak 6 kali. 
Kepala Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyampaikan kepulan asap di Merapi merupakan hal yang sangat wajar. 
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut Emisi asap gunung api merupakan hal yang sangat wajar, kebetulan cuaca cerah sehingga bisa terlihat dari kota Yogyakarta 
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal.
Gunung Merapi Semburkan Asap Sulfatara, Jumat (27/11/2020). (Foto: Pius Erlangga/detikcom)
Sleman -

Sudah hampir tiga pekan status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) naik jadi Siaga (Level III). Biasanya, saat kondisi Merapi akan erupsi, satwa akan turun gurung.

Seperti beberapa waktu lalu kawanan lutung dilaporkan sempat turun hingga di Dusun Pajegan, Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Untuk itu Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) meminta agar masyarakat tidak menangkap satwa Merapi yang turun.

"Kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar kawasan (TNGM) terkait keberadaan satwa liar yang turun ke permukiman," kata Kepala Balai TNGM, Pujiati, kepada wartawan melalui pesan singkat kepada wartawan, Jumat (27/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Puji, sejauh ini masyarakat telah paham dengan arahan TNGM. Ia mengungkap masyarakat tidak ada yang menangkap satwa liar yang turun.

"Masyarakat sekitar kawasan TNGM sudah paham bila ada satwa liar atau lutung yang turun bahkan mendekati permukiman tidak diganggu atau ditangkap. Tetapi masyarakat melaporkan ke petugas TNGM," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Puji mengatakan pihaknya telah memonitoring populasi lutung di kawasan TNGM. Monitoring satwa dengan nama latin Trachypithecus Auratus yang dilakukan pada bulan Oktober 2020 di dua lokasi yaitu Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Kemalang di Klaten dan RPTN Musuk Cepogo di Boyolali.

"Di RPTN Kemalang, lutung dijumpai di zona rimba (4 km dari puncak Merapi). Total populasi 19 ekor. Di RPTN Musuk-Cepogo, lutung dijumpai di zona inti dan zona rimba (3-3,5 km dari puncak) total populasi 60 ekor," urainya.

Lebih lanjut, ia menyebut perilaku satwa liar Merapi masih seperti biasa. Ia mencontohkan seperti perilaku kera di Kaliurang.

"Kera itu perilakunya masih biasa. Di Kaliurang itu turun memang karena di bawah ada warung. Perilakunya masih biasa," ucapnya.

(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads