Penampakan Inskripsi Masjid Menara Kudus yang Tersingkap Gegara Corona

Penampakan Inskripsi Masjid Menara Kudus yang Tersingkap Gegara Corona

Dian Utoro Aji - detikNews
Sabtu, 21 Nov 2020 15:37 WIB
Suasana Masjid Al-Aqsha Menara Kudus dengan inskripsi di lantainya, Sabtu (21/11/2020).
Inskripsi di lantai Masjid Al-Aqsha Menara Kudus. (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)
Kudus -

Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus mengungkap adanya inskripsi yang selama ini belum dipublikasi di Masjid Al-Aqsha Menara Kudus. Seperti apa penampakannya?

Pantauan detikcom, Sabtu (21/11/2020), ada dua macam inskripsi yang masing-masing berukuran sekitar 10 cm. Tampaknya tulisan itu ditulis dengan cat berwarna putih cokelat muda pada lantai.

Inskripsi itu berada di dua tiang penyangga tengah Masjid Al-Aqsha Menara Kudus. Kedua tiang itu berada di sebelahan. Sedangkan total tiang di masjid tersebut ada delapan tiang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inskripsi pertama dalam bentuk tulisan angka dan huruf. Serta satunya bertuliskan dalam bentuk tulisan Arab. Tulisan itu berada di bawah tepat tiang penyangga masjid.

Tulisan itu berada di sisi timur dan barat. Inskripsi itu bertuliskan 14X53 M serta 4II73 H dalam tulisan Arab di dekat tiang penyangga dalam masjid.

ADVERTISEMENT

Setelah karpet masjid dilepas tampak keindahan lantai masjid peninggalan Sunan Kudus itu. Sebelumnya selama ini di lantai masjid terpasang karpet.

Lantai dengan ornamen lantai teraso berwarna hijau membuat masjid peninggalan Sunan Kudus itu menambah kesan sejuk dan damai. Belum lagi terdapat tiang saka yang berwarna cokelat terbuat dari kayu dan bangunan gapura di dalam masjid. Hal tersebut menambah suasana khusuk di masjid yang dibangun Sunan Kudus pada abad ke 15 M.

Inskripsi di lantai Masjid Al-Aqsha Menara Kudus, Sabtu (21/11/2020).Inskripsi di lantai Masjid Al-Aqsha Menara Kudus, Sabtu (21/11/2020). (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)

"Bahwa tulisan inskripsi tersebut ada dua. Yakni berangka dan bertuliskan huruf Arab," kata Humas Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus, Denny Nur Hakim kepada detikcom saat ditemui di kompleks Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus, Sabtu (21/11/2020).

Denny mengatakan, bahwa inskripsi itu jika dicocokkan dengan kalender Masehi, angka menunjukkan 14 Oktober 1953 atau bertepatan dengan hari Senin Wage. Sedangkan untuk inskripsi 41173H (semula bertuliskan Arab) jika dibaca adalah 4 Safar 1373 Hijriyah.

"Yang angka kapital ini 14 Oktober 1953 Masehi. Sedangkan tuliskan arab itu 4 Shafar tahun 1373 Hijriyah. Nah inskripsi ini ada dua, yang berangka tahun ada dua, yang satu bertuliskan huruf arab," terang Denny.

Diduga inskripsi itu menjadi tanda untuk ini...

Menurutnya, inskripsi ini diperkirakan sebagai tanda perbaikan atap masjid peninggalan Sunan Kudus pada abad 15 M. Namun kata dia diperkirakan selain perbaikan atap juga perluasan kompleks Masjid Al-Aqsha Menara Kudus.

"Itu dibuat untuk menandai tentang peninggian (perbaikan) atap Masjid Al-Aqsha Menara Kudus. Dalam bukunya Pak Sahwandi itu beliau menulis peninggian atap masjid. Itu tahun 1953. Dan mungkin juga ya, peninggian atap, namun bukan hanya atap saja. Mungkin juga pembenahan saka masjid juga bisa," kata dia.

"Masjid itu jauh sebelumnya Masjid Al-Aqsha dilakukan perluasan, seperti pada tahun 1918-1919 itu perluasan pertama, perluasan yang kedua terjadi 1927, nah perluasan ketiga 1933. Itu perluasannya ya," sambung Denny.

Lebih lanjut, kata dia bahwa rencananya sudah lama pihaknya akan membuka karpet di lantai masjid. Namun pihaknya belum mengetahui secara pasti. Namun karena pandemi sejak Maret 2020, akhirnya karpet dilepas untuk mencegah penyebaran virus Corona.

"Saat ini masih terbuka, karena tidak memasang karpet lagi. Lha dengan adanya karpet yang kita gulung awal pandemi itu tujuannya penanggulangan karpet untuk meminimalisir penyebaran virus Corona, kenapa? karena ditempat kita tempat religi tempat ibadah pasti dikunjungi banyak orang. Kita salah satunya menggulung karpet, setelah karpet itu terbuka kita," jelas dia.

"Nah awal itu sebelumnya kita punya niatan untuk membuka karpet rencana awal karpet kita akan tidak kita pasang, akan kita copot, karena belum bisa memastikan, kebetulan keduluan sama pandemi akhirnya kita copot. Dengan mantab kita menggulung karpet tersebut. dengan penggulungan karpet tersebut sehingga akhirnya kita bisa mengekspos penggulungan karpet tersebut," tandas Denny.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads