PA 212 Jateng Soal Spanduk Habib Rizieq Dicopot: Bukan Wewenang TNI-Polri

PA 212 Jateng Soal Spanduk Habib Rizieq Dicopot: Bukan Wewenang TNI-Polri

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Sabtu, 21 Nov 2020 13:01 WIB
PA 212 Jateng bicara soal pencopotan spanduk-baliho Habib Rizieq Syihab, Sukoharjo, Sabtu (21/11/2020).
PA 212 Jateng gelar jumpa pers soal pencopotan spanduk-baliho Habib Rizieq Syihab, Sukoharjo, Sabtu (21/11/2020). (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo -

Persaudaraan Alumni (PA) 212 Jawa Tengah bicara soal pencopotan spanduk bergambar Habib Rizieq Syihab (HRS) di sejumlah wilayah. Mereka mempertanyakan pencopotan dilakukan secara serentak dan keterlibatan TNI-Polri.

Sementara di Solo, pencopotan dilakukan Jumat (20/11/2020). Namun di Solo, pencopotan dilakukan oleh Satpol PP didampingi kepolisian dan TNI. Penertiban ini juga dilakukan terhadap spanduk lain yang melanggar ketentuan.

"Pencopotan spanduk di Solo saya pikir tidak masalah. Tetapi kami mempertanyakan kenapa bisa dilakukan serentak di berbagai daerah," kata Wakil Ketua bidang Strategi Perjuangan PA 212 Jateng, Endro Sudarsono, dalam jumpa pers di kawasan Baki, Sukoharjo, Sabtu (21/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penertiban baliho dan MMT semestinya kewenangan Satpol PP, bukan TNI atau kepolisian," ujar dia.

Spanduk Habib Rizieq Syihab di Solo dicopot petugas gabungan, Jumat (21/11/2020).Spanduk Habib Rizieq Syihab di Solo dicopot, Jumat (21/11/2020). (Foto: Dok Polresta Solo)

Selain itu, PA 212 Jateng menggarisbawahi pernyataan Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman yang mengakui dirinya telah memerintahkan pencopotan spanduk HRS.

ADVERTISEMENT

"Kalau di Jakarta kan diakui oleh Pangdam Jaya bahwa ada perintah pencopotan. Meskipun setelahnya dianulir oleh Mabes. Ini justru kita melihat tidak ada koordinasi yang baik," kata dia.

Dia pun meminta agar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengevaluasi kinerja Pangdam Jaya. Bahkan mereka meminta Panglima TNI mempertimbangkan penggantian Pangdam Jaya.

"Kami mohon kepada Panglima TNI untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan pergantian Pangdam Jaya dengan yang lebih baik untuk menghindari polemik ataupun hal yang kontroversial," tutupnya.

(bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads