Daun pisang berwarna putih di Desa Bulung Cangkring, Kecamatan Jekulo, Kudus viral karena disebut mirip kain kafan. Tak berselang lama, daun pisang berwarna putih juga muncul di Desa Klaling, Kecamatan Jekulo, Kudus. Apa penyebab daun pisang berwarna putih?
"Kemungkinan besar penyebabnya daun pisang menjadi putih adalah berasal dari faktor eksternal atau lingkungan," kata Dosen Ekofisiologi Universitas Muria Kudus, Hendy Hendro saat dihubungi detikcom lewat telepon, Rabu (11/11/2020).
Hendy mengatakan faktor lingkungan yang dimaksud seperti suhu, kelembaban lingkungan dan Ph pada tanah. Hal tersebut menyebabkan terjadinya klorosis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti adanya anasir iklim, suhu, kelembaban, pH tanah yang dapat menyebabkan terjadinya klorosis akibat dari defisiensi penyerapan unsur hara," ujar Hendy.
Hendy menerangkan warna putih pada daun pisang itu terjadi karena ada kerusakan pada jaringan daun terutama pada jaringan kloroplas. Karena tempat pembentukan klorofilnya terganggu, maka daun tidak berwarna hijau.
"Kerusakan pada jaringan pada daun terutama pada jaringan pembentukan kloroplas tempat pembuatan klorofil, jika klorofil (zat hijau daun) tidak terbentuk daun tidak berwarna hijau seperti umumnya," jelas dia.
"Kemungkinan juga karena terjadi akibat serangan penyakit bisa virus, fungi, atau organisme lain yang menyebabkan terganggunya proses metabolisme dan fisiologi pada organ bagian yang terserang penyakit tersebut," papar Hendy.
Terpisah, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman-Pengamat Hama Penyakit (POPT-PHP) Provinsi Jawa Tengah telah turun untuk melakukan penelitian terhadap fenomena daun pisang yang viral disebut mirip kain kafan di Desa Bulung Cangkring. POPT-PHP menyebutkan pisang berdaun putih karena virus fusarium.
"Kondisi seperti itu biasanya penyebabnya warna putih karena virus fusarium," kata petugas POPT-PHP Sucipto kepada wartawan di lokasi, Senin (9/11).
Selanjutnya faktor lingkungan juga jadi penyebab daun pisang berwarna putih, bukan mistis ya...
Cipto mengatakan selain faktor virus tersebut, lingkungan juga mempengaruhi daun pisang berwarna putih. Seperti kekurangan sinar matahari hingga kondisi lingkungan yang lembab.
"Kondisi lingkungan yang lembab dan faktor kekurangan sinar matahari. Kemudian karena lingkungan tanah yang lembab. Kemudian sinar matahari tidak bisa masuk, kemudian jamur ini berkembang pesat seperti itu," jelas Sucipto.
Sebelumnya, video daun pisang berwarna putih mirip kain kafan muncul di Desa Bulung Cangkring, Kecamatan Jekulo ramai di media sosial. Di video tersebut seorang perempuan menyebutkan daun pisang berwarna putih mirip kain kafan dan tumbuh di samping makam.
Setelah ditelusuri daun pisang mirip kain kafan itu tumbuh di pekarangan milik Sriatun (68) warga Desa Bulung Cangkring. Kemunculan daun pisang tersebut membuat heboh warga. Banyak warga yang berdatangan penasaran menyaksikan daun pisang tersebut.
Belum genap sepekan, daun pisang berwarna putih juga muncul di Desa Klaling Kecamatan Jekulo, Kudus. Daun pisang itu tumbuh di sawah milik Sugito (50).