.webp)
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, terus memantau aktivitas Gunung Merapi yang kini berstatus Siaga (Level III). Sultan berharap, jika Gunung Merapi erupsi nantinya tidak terlalu besar dan membahayakan.
"Ya kemarin biarpun (starus) Siaga, tapi kenaikan lava itu belum terlihat di pucuk Gunung Merapi. Karena kan harus ada kekuatan gas yang besar dari bawah untuk mengangkat lavanya," ujar Sri Sultan HB X saat ditemui wartawan di Markas Satbrimob Polda DIY, Yogyakarta (11/11/2020).
Sultan berharap aktivitas Gunung Merapi tidak begitu masif sehingga jika terjadi erupsi dampaknya tidak signifikan. "Berarti gasnya ini kan belum maksimal, kemarin kan keluar gasnya. Jadi ya agak gembos, ya semoga gembos saja, tapi kan kita tidak bisa memperkirakan," lanjutnya.
Namun demikian, Sultan tetap meminta warga di lereng Gunung Merapi untuk tetap mengantisipasi perkembangan kondisi terkini, terlebih jika terjadi letusan yang mengarah ke atas.
"Hanya saya ingin ada kepastian dari BPPTKG kalau lava meleleh itu ndak ada masalah, tapi kalau pengalaman 2010, itu kan meletus, berarti kan ke atas. Nah kalau itu meletusnya hanya 1.000 sampai 1.500 meter saja kan batunya turun, baik besar dan kecil," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, BPPTKG mencatat kejadian guguran di Gunung Merapi hasil pemantauan aktivitas Merapi pukul 00.00-06.00 WIB Rabu (11/11) terdapat tiga kali kejadian guguran. Satu kali guguran di antaranya terpantau sejauh 700 meter dari Babadan.
Baca juga: Melihat Kawah Gunung Merapi Pagi Ini |
