Kisah Emmanuella, WN Inggris Berjuang Mencari Ibu Kandungnya di Sleman

Round-Up

Kisah Emmanuella, WN Inggris Berjuang Mencari Ibu Kandungnya di Sleman

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Selasa, 03 Nov 2020 09:14 WIB
Emmanuella Tanzil
Emmanuella Tanzil. (Foto: Instagram)
Sleman -

Emmanuella Tanzil sudah 35 tahun terpisah dari orang tua kandungnya. Kini perempuan yang tinggal di Inggris bersama suami dan anak-anaknya itu berharap bisa bertemu dengan orang tua kandungnya. Upaya pencarian itu salah satunya dia posting di akun Instagramnya, @emmanuellatanzil. Bagaimana perjuangannya?

"Saya sudah tahu kalau saya anak adopsi sejak lama. Tapi tahun 2020 ini saya nggak ada logika cuma dorongan hati harus mencari takut kalau terlambat. Akhirnya bulan Agustus saya mulai mencari," kata Emmanuella saat dihubungi wartawan, Senin (2/11/2020).

Emannuella sudah ke sana kemari mencari bantuan untuk mencari orang tuanya. Ia mengaku telah mengetahui jika dirinya merupakan anak adopsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya naluri manusia ya, yang ingin bertemu ibu kandung," sambungnya.

Ia mulai menelusuri lagi serpihan kenangan di tempat-tempat yang berhubungan dengan kelahirannya. Berharap menemukan informasi soal orang tuanya. Yayasan dan rumah sakit pertama kali dia diadopsi yaitu Pura Ibunda, Caturtunggal, Depok, Sleman, jadi tujuannya.

ADVERTISEMENT

"Saya cari ke 5 tempat, yayasan hasilnya nihil. Saya juga datang ke RS Pura Ibunda tapi sekarang sudah tutup permanen dan berganti menjadi RS An Nur," jelasnya.

Ia pun telah mencoba menghubungi dokter Lukas, sang pemilik RS Pura Ibunda. Hasilnya juga nihil karena data-data tak disimpan.

"Dulu, Mami Papi (orang tua adopsi) dibawa ke RS tersebut oleh saudara yang memang tinggal di Yogya. Tapi tante juga tidak ada info lainnya, beliau dan anaknya membantu saya mendapatkan nomor telepon dokter Lukas, pemilik RS itu," bebernya.

Ia selanjutnya mendapatkan nomor kontak bagian administrasi dari rumah sakit itu. Namun, juga tidak menemui hasil.

"Saya telepon dua pekan lalu, tetapi jawabannya kurang jelas, seperti mengelak pertanyaan saya. Dan usul untuk melihat masa depan, tidak lihat ke belakang," ungkapnya.

Emmanuella juga sudah melacak identitas orang tua kandung pula lewat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Sleman. Terbaru, ia mendapatkan kabar bahwa Dinas Sosial Sleman berkenan membantunya.

Yang ia ketahui, kebijakan adopsi pada era 1986 jauh berbeda dengan saat ini, karena disposisi adopsi tidak melewati Dinas Sosial.

"Surat disposisi (dibantu pencarian asal-usul) sudah keluar Senin pekan lalu dari Dinsos Sleman. Rencana dinas sosial akan bantu saya kunjungan ke ibu pengurus yayasan yang beroperasi di RS tersebut," paparnya.

Informasi lain yang ia miliki dari mami, Emmanuella memiliki saudara yang tinggal di Kota Yogyakarta. Namun dari saudara tersebut, ia tak mendapatkan banyak informasi.

"Karena saudara mami hanya mengantar mami papi ketika mengadopsi. Karena dokter pemilik RS kenal dekat dengan keluarga mereka," ungkapnya.

Tak banyak informasi lain soal identitas orang tua kandungnya. Ia hanya punya ciri fisik yang menonjol pada dirinya.

"Tanda lahir di punggung kiri, kira-kira 5 cm, bentuk oval. Untuk identitas orang tua kandung tidak tahu," kata dia.

Hingga kini, Emmanuella terus berupaya mencari orang tua kandungnya. Ia mengandalkan bantuan dari warganet, baik di Instagram, Facebook maupun Twitter.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads