Polisi masih mencari pelaku penyiraman cairan misterius ke pesepeda wanita di kawasan Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman. Minimnya keterangan saksi maupun korban terkait ciri-ciri pelaku jadi kendala penyelidikan.
Kanit Reskrim Polsek Ngaglik Iptu Budi Karyanto mengaku sudah memeriksa dua korban dan saksi. Pelaku penyiraman ke pesepeda wanita itu pun masih dicari timnya.
"Sementara di (Polsek) Ngaglik ada dua korban, yang satu (orang) sudah komunikasi dengan kami. TKP satu depan Hyatt yang satunya masih belum karena kita masih mencoba berkomunikasi dengan korban. Korban belum laporan resmi, cuma kita interogasi," kata Iptu Budi saat dihubungi wartawan, Senin (2/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal dugaan pelaku, Budi menjelaskan ada korban yang menyampaikan jika pelaku menggunakan jaket berwarna merah. Namun ada juga informasi yang menyatakan jika pelaku menggunakan kendaraan Vario.
"Korban yang menyampaikan (pelaku menggunakan) Vario itu memang ada, kemarin kita hubungi belum balas," paparnya.
"Tujuan kami (menghubungi) untuk membandingkan TKP satu dan yang lainnya, karena untuk TKP yang satunya dari korban menyampaikan jaket merah," jelasnya.
Budi menjelaskan dari rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, dugaan kuat pelaku tidak mengarah ke orang yang menggunakan jaket merah. Sebab, interval waktu saat kejadian dan saat orang dengan jaket merah itu melintas terpaut lama.
"Kejadian jam 06.00 WIB kurang dikit, dari CCTV orang yang pakai jaket merah lewatnya sudah setengah 6. Padahal keterangan korban 5 detik kemudian dia berhenti di Spesial Sambal (SS)," terangnya.
"Tapi kalau dari keterangan dia (korban) kok bukan jaket merah. Dugaan pelaku masih simpang siur," sambung Budi.
Selain meminta keterangan korban, pihaknya juga telah meminta keterangan dari saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian. Termasuk berpatroli tiap pagi di sekitaran TKP.
"Kita kemarin tanya ke saksi yang ada di sekitar situ tapi kondisinya masih sepi. Sampai beberapa hari kemudian tiap pagi kita patroli di daerah situ untuk mengidentifikasi (pelaku dari) keterangan (korban)," paparnya.
Selain masih kesulitan mengidentifikasi pelaku, polisi juga belum bisa memastikan cairan yang digunakan untuk menyiram korban.
"Cairan belum tahu apakah itu air keras atau soda api. Dokternya belum tahu," terang Budi.
Sebelumnya, cerita pesepeda yang disiram cairan misterius oleh pemotor di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) viral dan ramai diperbincangkan. Pesepeda wanita itu bercerita disiram cairan misterius yang terasa panas di kulitnya.
Cerita itu di-posting dalam story Instagram oleh akun Della Olivia Silviana, @dellaoliviasilviana sebagai berikut:
Bagi pengalaman nih, pagi td jam 6 lewat daerah palagan ngerasa ada yg nyiram dan rasa d kulit panas, orangnya bawa motor kurang tau motif penyiraman ini itu apa, kurang tau ini cairan apa aku ngerasa panas d kulit
Peristiwa itu diketahui terjadi di daerah Jalan Palagan, Ngaglik, Sleman. Della mengaku disiram saat sedang bersepeda bersama suaminya, Kamis (29/10).
"Pas lagi jalan santai, di lampu merah setelah (hotel) Hyatt itu tiba-tiba kayak ada yang siram cairan gitu terus terasa panas banget di kulit," kata Della kepada wartawan melalui pesan singkat, Jumat (30/10).
Akibat kejadian itu, pakaiannya menjadi rusak. Beruntung tidak ada luka iritasi di kulitnya.
"Celana rusak. Alhamdulillah kulit aman," ungkapnya.
(ams/sip)