Tujuh pendaki di Gunung Slamet tega meninggalkan rekannya yang sakit untuk menuju puncak. Ketujuh pendaki itu merupakan rekan pendaki wanita asal Banyumas Elsa Qurratul Aini (19) yang mengalami gejala acute mountain sickness (AMS) saat berada di pos dua.
"Begitu ketemu Tim SAR, rombongan korban malah justru melanjutkan pendakian sampai puncak, tidak ada satu pun yang mendampingi Tim SAR ke basecamp," kata Kepala Pos Pendakian Gunung Slamet via Bambangan, Saiful Amri saat dihubungi wartawan, Senin (2/11/2020).
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (31/10). Tim SAR mendapat laporan ada pendaki sakit pada pukul 17.30 WIB. Kemudian sekitar pukul 19.00 WIB pendaki wanita itu dievakuasi dari pos dua menggunakan tandu ke basecamp Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat petugas SAR mengevakuasi Elsa, rombongan pendaki yang bersamanya justru melanjutkan perjalanan. Saiful pun menyesalkan ulah ketujuh pendaki Gunung Slamet tersebut.
"Ya itu hal yang tidak terpuji, kami berikan sanksi sosial, kami bina di basecamp di depan banyak pendaki sebagai contoh sehingga ada efek jera," terang dia.
Padahal menurutnya dalam tata tertib pendakian tertulis larangan meninggalkan rekan pendakian dalam keadaan apapun.
"Kebersamaan lebih utama dibanding ego semata, puncak tak akan lari dikejar, seharusnya utamakan keselamatan bersama," pesan Saiful.
Lihat juga video 'Ada Pendaki Wafat di Gunung Lawu, Jalur Pendakian Ditutup Sementara!':