Hujan semalaman mengakibatkan banjir luapan terjadi di Cilacap, Jawa Tengah. Setidaknya terdapat delapan desa yang berada di dua kecamatan terendam banjir.
Dari data yang diperoleh dari BPBD Cilacap, desa yang terendam banjir di Kecamatan Kroya yakni Desa Sikampuh, Mujur, Mujur Lor, Gentasari dan Buntu. Sedangkan di Kecamatan Sampang, banjir merendam Desa Karangjati, Ketanggung dan Nusajati.
"Saat ini memang agak meningkat, mudah-mudahan hari ini cerah jadi debit airnya bisa turun," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Cilacap, Arif Praptono, saat ditemui di lokasi banjir Desa Gentasari, Selasa (27/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan desa yang terdampak banjir paling parah terdapat di Dusun Karek, Desa Gentasari. Pihaknya juga melakukan evakuasi kepada warga di Desa Gentasari dan Desa Mujur Lor.
Dia menjelaskan jika titik pengungsian di Desa Gentasari difokuskan di MI Muhammadiyah Gentasari. Setidaknya terdapat 608 jiwa warga dusun Karek yang terdampak dan ikut mengungsi.
"Nanti akan ada dapur umum. Yang kita prioritaskan saat ini adalah penyelamatan jiwa, sekarang proses pengungsian masih terjadi, perahu karet juga sudah kita siapkan disini dan juga perahu perahu lokal, dimana warga membuat sendiri menggunakan pohon pisang dan drum," jelasnya.
Menurut dia, banjir yang terjadi lebih besar dari tahun sebelumnya. Bahkan di desa Gentasari tahun lalu tidak terdampak banjir, tapi pada tahun ini ikut terdampak yang diduga akibat dampak badai La Nina yang memicu hujan deras.
Untuk menjaga para pengungsi dari potensi penularan virus Corona, pihaknya akan membagikan masker kepada para pengungsi yang saat dievakuasi tidak sempat menyelamatkan harta bendanya.
"Kita memang menekankan protokol kesehatan di sini, tapi kadang-kadang mungkin karena satu sisi kondisinya seperti ini, kita harapkan tetap pakai protokol kesehatan menggunakan masker," ucapnya.
"Dievakuasi jam 2.00 WIB malam, ketinggian setinggi dada orang dewasa, sudah dievakuasi tapi air naik terus jadi terendam semua. Barang-barang tidak ada yang tertolong, ada beras, ada padi ada lemari, pokoknya pakaian pakaian saya dan akan kecil tidak ada yang tertolong sampai tidak kepikiran masker, yang penting kita keluar," ujarnya.
![]() |
Meskipun demikian seluruh anggota keluarganya sebelum banjir bertambah tinggi sudah terlebih dahulu di evakuasi ke rumah sanak saudara. "Anak cucu sudah saya singkirkan ke rumah saudara kemarin, saya yang di rumah menyelamatkan barang barang, tapi ternyata tambah tinggi," ujarnya.