.webp)
"Iya benar positif. Kita sudah menerima pemberitahuan itu dari Satgas setempat," ungkap Juru Bicara Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten dokter Cahyono Widodo pada detikcom via ponselnya, Sabtu (24/10/2020).
Cahyono mengatakan dengan pemberitahuan itu satgas akan segera melakukan tracing. Khususnya tracing kontak di Klaten yang berkaitan dengan aktivitas almarhum terakhir.
"Karena kejadiannya baru kemarin (Jumat) kita belum lakukan tracing, rencananya mungkin baru pekan depan. Kita akan lacak aktivitas bersangkutan dalam beberapa pekan terakhir," jelas Cahyono.
Pihaknya juga tengah mengecek kegiatan almarhum sebelum meninggal. Cahyono menyebut kontak terakhir dan agenda almarhum bakal dicari untuk meminimalisir penyebaran COVID-19.
"Kita akan lacak dengan siapa kontak dan agenda almarhum terakhir di mana. Ini kita persiapkan dulu," lanjut Cahyono.
Dari informasi awal, kata Cahyono, almarhum memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid. Namun, belum jelas apa penyakit penyerta itu.
"Iya ada komorbidnya. Tapi apa belum kita ketahui detailnya," ucap Cahyono.
Terpisah, Asisten Administrasi Pemkab Klaten, Sri Winoto mengatakan almarhum meninggal dunia hari Jumat (23/10) petang. Almarhum langsung dimakamkan pada pukul 21.00 WIB.
"Dimakamkan malam itu juga. Tidak ada kabar layu-layu karena dengan protokol COVID-19," ungkap Winoto kepada detikcom.
Menurut Winoto, almarhum meninggal di Palur, Kabupaten Karanganyar meskipun berdinas di Klaten. Almarhum merupakan pejabat eselon III.
"Betul eselon III. Jabatannya kepala bidang," ucap Winoto.
(ams/ams)
