Salah satu ruangan isolasi di RSUD Tugurejo Semarang kebakaran siang tadi. Kebakaran itu diduga berasal dari hepa filter (alat penyaring udara) yang korsleting.
Peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB tadi. Kemunculan api diketahui dari perawat yang mencium bau asap dan menelepon pasien di ruang isolasi, ternyata api dari alat penyaring udara itu sudah menyambar ke kursi busa.
"Saksi 2 memberitahukan kepada sekuriti ruangan agar memindahkan seluruh pasien yang berada di ruang Kenanga berjumlah 8 pasien dievakuasi dan saksi 1 bersama sekuriti jaga mengambil APAR untuk memadamkan alat penyaring udara hepa filter serta kursi yang terbakar," kata Kapolsek Ngaliyan Kompol R Justinus kepada wartawan lewat pesan singkat, Kamis (22/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemadam kebakaran lalu bergerak untuk memadamkan api. Penyebab kebakaran diyakini berasal dari korsleting alat penyaring udara itu yang menyambar ke kursi busa.
"Penyebabnya adalah alat penyaring udara terbakar dan kursi busa terbakar karena korsleting," terangnya.
Terpisah, Kasubag Tata Usaha, Hukum, dan Humas RSUD Tugurejo, Mei Kristianti, memastikan tidak ada korban baik dari pasien maupun perawat rumah sakit. Pasien yang berada di ruang isolasi, menurutnya berhasil dievakuasi sebelum kebakaran membesar.
"Pasien berhasil dievakuasi. Tidak ada korban baik pasien maupun petugas," kata Mei di RSUD Tugurejo.
Dia menyebut pelayanan RSUD Tugurejo Semarang juga tidak terganggu meski satu ruangan isolasi itu kebakaran.
"Berhasil dipadamkan, penanganan cepat. Pelayanan rumah sakit tidak terganggu," jelas Mei.
Sebelumnya, Kabid Operasional dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Trijoto Poejo Sakti, mengatakan pihaknya akan melakukan sterilisasi petugas yang tadi bertugas memadamkan api di ruang isolasi tersebut.
"Kami sudah menerjunkan personel pleton 4. Kalau sudah selesai bertugas personel saya suruh mandi semua, seragam langsung dicuci," kata Trijoto saat dihubungi wartawan.
(ams/rih)